Uncategorized

Dokter Spesialis Jelaskan Penyebab Anak Pilih-pilih Makanan

Anak Pilih-pilih Makanan

www.legendaqqlounge.com – Dokter spesialis menyebut kebiasaan anak susah makan atau pilih-pilih makanan di sebu di pengaruhi kebiasaan makan ibunya pada saat hamil dan menyusui.

Hal ini karena anak saat berada dalam kandungan mengkonsumsi makanan yang sama dengan ibunya. Begitu juga pada saat pemberian ASI, apapun yang di makan ibu akan, di rasakan juga oleh bayinya.

“Anda sudah mendidik anak makan dari hamil. Waktu menyusui, ibu makan apa si anak juga ngerasain. Kalau ibunya enggak pilih-pilih, maka anaknya juga,” kata Prof. dr. Damayanti R Sjarif, SP.A(K), Ketua Pokja Antropometri Kementerian Kesehatan dan Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi & Penyakit Metabolik RSCM, seperti di kutip dari Antara.

Damayanti juga mengatakan selama masa kehamilan dan menyusui, orang tua bisa memperkenalkan berbagai makanan, dengan harapan kemudian hari si kecil dapat menyukai jenis makanan apapun yang di berikan.

“Saya perhatikan yang anaknya susah makan itu, saya tanya pada ibunya waktu hamil muntah-muntah apa tidak? Kalau iya, ya wajar karena bayinya enggak kenal makanan. Kalau di kenalkan dari hamil anaknya enggak akan rewel,” ujarnya.

Minggu, 18 April 2021

Pada saat anak memasuki masa makanan pendamping air susu ibu (MPASI),dia juga menyarankan sebaiknya di berikan makanan rumahan

seperti yang di santap oleh keluarga, dan bukan dari satu jenis bahan saja, apalagi yang mengandung lebih banyak tepung.

“Teksturnya saja yang di bedakan. Kalau MPASI kan bisa di blender dulu,

di haluskan jadi enggak perlu lagi makanan yang harus di masak-masak khusus gitu,” ujar Prof. Damayanti.

Sebelumnya, Konsultan Nutrisi & Penyakit Metabolik Anak FKUI-RSCM dr. Titis Prawitasari, Sp.A (K) menjelaskan MPASI paling tepat mulai di beikan kepada anak ketika air susu ibu sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan si kecil, maksimal ketika anak berusia enam bulan.

Dia mengatakan, ASI sebetulnya cukup memenuhi kebutuhan anak selama enak bulan dan hal itu terlihat dari indikator tumbuh kembang yang baik.

Namun dokter menilai jika ASI sudah tidak memenihi kebutuhan anak meski belum genap enak bulan, makanan pendamping boleh di berikan.

Jika MPASI tak junjung di berikan ketika bayi sudah lebih dari enam bulan maka bayi kekurangan sekira 200 kalori untuk kebutuhan hariannya. Tanda anak sudah siap mendapat asupan gizi di luar ASI

salah satunya adalah kemampuan untuk menegakkan kepala, sehingga dia sudah mampu menopang dada ketika di dududkan.

Kemudian, refleks menjulurkan lidah ketika ada makanan di mulut (ekstrusi) sudah berkurang. Anak juga di anggap sudah siap ketika bersemengat saat melihat makanan,

serta mampu meraih dan memasukkan apa saja ke dalam mulut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *