Disfungsi Seksual Perempuan
www.legendaqqlounge.com – Kualitas tidur yang buruk di temukan memengaruhi kualitas kehidupan seksual. Studi terbaru menemukan, kurang tidur pada perempuan rentan memicu disfungsi seksual.
Faktanya, studi menemukan, perempuan yang kurang tidur hampir dua kali lebih mungkin melaporkan masalah-masalah seksual, seperti kurangnya minat terhadap hubungan seks.
Sebaliknya, kualitas tidur yang baik meningkatkan aktivitas seksual.
Hasil ini melibatkan lebih dari 3.400 perempuan sebagai responden. Mereka di minta mengisi kuesioner tentang kualitas tidur antara Desember 2016-September 2019.
Peserta juga menjalani evaluasi klinis untuk disfungsi seksual. Mereka di minta untuk menilai secara mandiri tingkat kehidupan seks masing-masing.
Hasilnya, perempuan yang kurang tidur kurang dari lima jam dalam semalam lebih mungkin melaporkan masalah seksual.
Namun, bukan hanya perempuan yang rentan disfungsi seksual akibat kurang tidur. Pria juga memiliki risiko yang sama,
Studi tahun 2009 menemukan, gangguan tidur seperti sleep apnea, dapat berpengaruh terhadap fungsi seksual pria. Tidur yang terganggu juga di temukan meningkatkan risiko disfungsi ereksi.
Di sisi lain, ada sejumlah alasan bahwa hubungan seks yang baik terkait dengan kualitas tidur yang lebih baik. Orgasme tak hanya membuat tubuh rileks yang dapat memicu tidur, tapi juga meningkatkan hormon tertentu yang membantu perempuan dan laki-laki tertidur setelah berhubungan seks.
Pada perempuan, misalnya, kadar estrogen meningkatkan setelah orgasme. Meningkatkan kadar estrogen dapat meningkatkan siklus REM dan membuat tidur jadi lebih nyenyak.
Sementara pada pria, orgasme meningkatkan produksi hormon prolaktin yang mendorong gelombang tidur.