Penyakit Menular Yang Bisa Fatal Di Masa Kini
LEGENDA QQ POKER ONLINE – Penyakit Menular yang Bisa Fatal di Masa Kini, Hati-hati! Sejak akhir tahun 2019, COVID-19 masih terus mewarnai berita harian. Di sebabkan oleh strain virus corona SARS-CoV-2, dunia masih berjuang melawan pandemik dengan berbagai mutasi virus yang bermunculan.
Tak hanya COVID-19, kita pun masih perlu melindungi diri dari penyakit menular lainnya yang tak kalah mengancam. Apa saja? Inilah daftar penyakit menular yang dampaknya bisa berbahaya. Jangan sampai lengah!
1. COVID-19
Sejak pertama kali di temukan pada akhir 2019, COVID-19 pertama kali di anggap sebagai pneumonia biasa. Setelah mengalami berbagai mutasi, saat ini, dunia mencatat lebih dari 264 juta pasien COVID-19 dan lebih dari 5,22 juta kematian karenanya.
SARS-CoV-2 dapat menular dari tetesan kecil atau droplet dari orang yang terinfeksi. Muncul 2-14 hari pasca terpapar SARS-CoV-2, gejala-gejala umum COVID-19 menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) adalah:
- Demam atau panas dingin
- Batuk
- Sesak napas
- Malaise
- Nyeri otot atau sekujur tubuh
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Hidung meler atau tersumbat
- Mual dan muntah
- Diare
- Penurunan indra penciuman (anosmia)
- Penurunan indra pengecapan (ageusia)
Sementara gejala COVID-19 bisa ringan hingga tak bergejala, untuk kelompok yang berisiko tinggi seperti mereka yang memiliki kondisi penyerta, lansia, ibu hamil, dan orang dengan gangguan imun bisa mengalami gejala dan komplikasi parah akibat COVID-19 serta menyebabkan rawat inap hingga meninggal dunia.
Sementara terapi obatnya masih di teliti, upaya untuk mengalahkan COVID-19 masih berbasis pada vaksin dan disiplin protokol kesehatan. Karena vaksin COVID-19 tidak 100 persen melindungi, maka protokol kesehatan yang harus di terapkan adalah:
- Memakai masker lapis ganda
- Mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik
- Menghindari kerumunan dan menjaga jarak 1,8-2 meter
- Tidak keluar rumah jika tidak fit atau tidak memiliki keperluan esensial
- Menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
2. Flu perut
Umumnya sering di salahartikan sebagai “keracunan makanan”, flu perut atau gastroenteritis di sebabkan oleh infeksi norovirus dan rotavirus. Sementara ada “flu” pada namanya, flu perut beda dengan influenza. Menurut Mayo Clinic, gejala-gejala umum flu perut adalah:
- Menceret
- Kram dan nyeri perut
- Mual dan/atau muntah
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Demam
Flu perut dapat menular jika seseorang terpapar tinja atau muntahan dari pasien flu perut dan/atau mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontamintasi oleh norovirus atau rotavirus. Jika demam tak kunjung turun, tinja dan muntah berdarah, serta dehidrasi, segera berobat ke dokter.
Pencegahan flu perut dapat di lakukan dengan menjaga kebersihan diri dan konsumsi. Selalu cuci tangan dengan air dan sabun setelah dari kamar mandi serta sebelum dan sesudah menyiapkan hidangan makanan. Selain itu, vaksin norovirus dan rotavirus juga efektif mencegah flu perut, terutama pada anak-anak.
3. Influenza
Sempat menjadi wabah pada 1918, flu di sebabkan oleh virus influenza. Virus ini di tularkan melalui droplet dari batuk dan bersin pasien flu, serta menyentuh mata, hidung, dan mulut setelah terpapar pada permukaan terkontaminasi. Umumnya bermula 1-4 hari setelah terpapar virus, Cleveland Clinic menjabarkan berbagai gejala flu umum seperti:
- Demam sedang hingga tinggi secara tiba-tiba
- Batuk kering
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Panas dingin
- Hidung meler
- Nafsu makan menurun
- Nyeri otot
- Malaise
Kurang lebih cara mencegah flu mirip pencegahan COVID-19. Selain menerima vaksin tahunannya, gunakan masker, cuci tangan dengan air dan sabun, dan tidak menyentuh mata, hidung, serta mulut.
4. Meningitis
Seperti namanya, meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Ini bisa di sebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, hingga parasit. Di lansir WebMD, gejala-gejala umum meningitis meliputi:
- Kelinglungan
- Demam
- Sakit kepala
- Mati rasa di wajah
- Sensitivitas pada cahaya
- Kaku leher hingga dagu tak bisa menyentuh dada
- Sakit perut atau muntah
- Sakit kepala dahsyat yang di sertai mual dan/atau muntah
- Sulit berkonsentrasi
- Kejang-kejang
- Mengantuk atau susah bangun tidur
- Tidak nafsu makan
- Tidak haus
- Ruam pada kulit
Penularan meningitis bisa berasal dari droplet pasien atau mengonsumsi daging yang tak di olah dengan benar. Pengobatannya tergantung penyebabnya. Jika tak di obati, meningitis bisa menyebabkan kerusakan otak hingga kehilangan pendengaran.
5. Penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD)
Penyakit tangan, kaki, dan mulut atau hand, foot, and mouth di sease (HFMD) umumnya di sebabkan oleh infeksi enterovirus (virus yang juga menyebabkan batuk pilek), terutama coxsackievirus A16 . Beberapa gejala HFMD yang muncul 3-6 hari setelah terpapar virus adalah:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Malaise
- Muncul lesi yang mirip lepuh berwarna merah dan menyakitkan di lidah, gusi, dan dinding mulut
- Muncul ruam dan lepuh pada telapak tangan dan kaki, serta bokong
- Mudah marah dan rewel (pada bayi dan balita)
- Nafsu makan menurun
Sering terjadi pada anak-anak, HFMD harus segera di tangani. Jika tidak, dapat menyebabkan beberapa komplikasi dari ensefalitis hingga meningitis. Penularannya bisa terjadi dari paparan liur, tinja, atau cairan lepuh, dan menyentuh permukaan benda yang terkontamintasi virus penyebab.
Hingga saat ini belum ada terapi pengobatan atau virus untuk HFMD. Umumnya, ibuprofen di gunakan untuk mengobati gejala sampai sembuh. Jadi, pencegahan amat penting. Selain menjaga pasien tetap di rumah, selalu jaga kebersihan diri.
6. Pertusis
Di kenal juga sebagai batuk rejan, pertusis adalah gangguan pernapasan yang di sebabkan oleh infeksi bakteri B. pertussis. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), gejala pertusis muncul 7-10 hari setelah infeksi, yaitu demam ringan dan batuk pilek.
Lalu, gejala-gejala tersebut berkembang menjadi batuk rejan. Umumnya, pasien pertusis mengalami batuk tak terkendali yang mengakibatkan suara rejan dan di ikuti dengan sesak napas. Pertusis dapat di tularkan antara manusia melalui droplet yang keluar dari batuk atau bersin.
Juga menyerang bayi dan balita, pertusis bisa menyebabkan komplikasi parah dan menghilangkan nyawa. Oleh karena itu, vaksinasi DTP (difteri, tetanus, dan pertusis) amat penting. Selain itu, menjaga kebersihan diri juga penting. Karena pertusis adalah infeksi bakteri, maka antibiotik yang di gunakan untuk mengobatinya.
7. Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual adalah berbagai jenis infeksi yang bisa di tularkan dari hubungan badan atau seksual. Beberapa jenis yang umum adalah:
- Klamidia
- Herpes simplex virus (HSV)
- Kencing nanah atau gonore
- Sifilis atau raja singa
- Human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS)
- Hepatitis B
- Trikomoniasis
- Human papillomavirus (HPV)
Sementara beberapa bisa disembuhkan, WHO memperingatkan bahwa HSV, hepatitis B, HIV/AIDS, dan HPV tidak dapat di sembuhkan. Oleh karena itu, penyakit menular seksual dapat mengakibatkan komplikasi serius yang berpotensi fatal.
Karena tidak mungkin mengeliminasi seks dari kehidupan manusia, maka pencegahan infeksi menular seksual yang terbaik adalah dengan mempraktikkan seks aman, misalnya dengan kondom dan tidak gonta-ganti atau memiliki lebih dari satu pasangan. Selain itu, vaksin untuk hepatitis B dan HPV juga dapat membantu mencegah infeksi menular seksual.
8. Methicilin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Methicilin-resistant S. aureus (MRSA) adalah infeksi bakteri S. aureus yang kebal terhadap antibiotik. Biasanya bermula dari benjolan mirip jerawat yang menyakitkan, beberapa gejala lokal MRSA adalah:
- Benjolan hangat saat di sentuh
- Benjolan penuh dengan nanah atau cairan lainnya
- Demam
Benjolan tersebut bisa berubah menjadi abses yang membutuhkan pembedahan. Jika tidak segera di tangani, bakteri bisa masuk makin dalam hingga menginfeksi tulang, sendi, dan aliran darah hingga ke katup jantung, paru-paru, dan saluran kemih yang dapat berakibat fatal.
Pencegahan terbaik MRSA adalah dengan menjaga kebersihan diri. Sementara resistan terhadap beberapa antibiotik, MRSA tetap bisa di obati dengan terapi antibiotik.
9. TBC
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang di sebabkan oleh infeksi bakteri M. tuberculosis (MTB). MTB dapat menyebar melalui droplet orang yang terinfeksi. Umumnya menyerang paru-paru, MTB juga dapat menginvasi bagian tubuh lain, dari perut hingga sistem saraf. Menurut National Health Service (NHS), beberapa gejala TBC adalah:
- Batuk selama lebih dari 3 minggu, biasanya berdahak hingga berdarah
- Penurunan berat badan
- Keringat malam
- Suhu badan tinggi
- Malaise
- Hilang nafsu makan
- Pembengkakan pada leher
Jika tak segera di tangani, TBC bisa mematikan. Sebagai langkah pencegahan, vaksin BCG adalah yang terbaik.
Antibiotik di gunakan untuk mengobati TBC dan pengobatan biasanya berlangsung selama 6 bulan. Selama 2-3 minggu pertama, pasien TBC di sarankan untuk tetap isolasi mandiri agar tidak menularkan MTB.
Itulah beberapa penyakit menular yang harus di waspadai selain COVID-19. Meski sudah ada opsi pengobatan pun, pencegahan adalah yang paling terbaik.