LegendaQQ Lounge – Minuman yang Membawa Dampak Negatif Jangka Panjang, sebagai pelengkap makanan atau peneman aktivitas, beberapa jenis minuman telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Sebagian orang bahkan menggantungkan hidupnya pada minuman tertentu sehingga tak bisa lepas darinya.
Namun sama halnya dengan makanan, minuman juga berdampak pada kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Minuman yang mengandung tinggi gula misalnya, meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes melitus jika dikonsumsi berlebihan.
Selain yang kaya akan gula, berikut ini daftar minuman yang sebaiknya kamu hindari. Masih boleh dikonsumsi, kok, asal jangan terlalu sering, ya!
Jus buah
Tak sedikit orang salah kaprah mengenai jus buah. Mereka berpandangan bahwa minuman ini menyehatkan tubuh. Jawabannya bisa iya, asal memenuhi dua syarat. Pertama, jus buah tidak ditambahkan gula. Kedua, sari-sarinya tidak dibuang.
Sayangnya, jus buah yang dijumpai di tengah masyarakat dinilai tinggi kalori berkat kehadiran gula dan krimer kental manis di dalamnya. Bahkan, tak jarang keduanya mengambil proporsi lebih besar dibandingkan buahnya itu sendiri.
Apabila mispersepsi ini berlanjut dan orang tetap mengonsumsinya secara rutin, bukan tak mungkin penyakit degeneratif seperti diabetes melitus menanti di masa mendatang. Sebab menurut keterangan Livestrong, kandungan gula di dalam jus buah dapat memicu kenaikan gula darah sewaktu yang lebih lanjut dapat menyebabkan gangguan metabolisme.
Minuman bersoda
Sebagai pelengkap ayam goreng, piza, atau junk food lainnya, minuman bersoda berhasil merebut hati banyak orang. Namun sama seperti jus buah, kandungan gula yang tinggi di dalamnya berpotensi memperpendek usia seseorang lantaran mengganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis.
Tak tanggung-tanggung, kandungan pemanis buatan di dalam minuman bersoda dapat memicu permasalahan gastrointestinal, seperti kembung, gas, dan diare bagi sebagian orang. Sementara dalam jangka panjang, minuman ini bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga masalah ginjal. Walau lezat dan mampu melepas dahaga, sebaiknya kurangi konsumsinya, ya!
Teh manis
Teh sejatinya mengandung flavonoid yang merupakan senyawa antioksidan untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh. Sayangnya, manfaat kesehatan ini teredam jika gula mendominasi kandungan di dalamnya.
Selain meningkatkan risiko penyakit metabolisme yang berdampak buruk di jangka panjang, gula juga diketahui mengandung tinggi kalori. Hal ini berpotensi mengganggu regulasi nafsu makan dan memicu obesitas.
Krimer kopi yang mengandung gula
Sama seperti gula, kopi juga mengandung banyak senyawa yang memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Progress in Cardiovascular Disease pada 2017 menyebutkan, konsumsi kopi berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti obesitas, depresi, dan diabetes tipe 2.
Namun penggunaan krimer kopi, khususnya yang mengandung gula justru akan membawa dampak sebaliknya. Terlebih lagi, beberapa jenis krimer juga mengandung lemak jenuh. Konsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Minuman berenergi
Kandungan kafein dalam minuman berenergi mungkin meningkatkan performa tubuh, sehingga kita lebih berkonsentrasi dan fokus saat beraktivitas. Namun konsumsi minuman berenergi secara berlebihan, khususnya jika ditambah dengan konsumsi kopi, dapat meningkatkan jumlah kafein dan bukan tak mungkin melebihi batas toleransi tubuh.
Minuman yang Membawa Dampak Negatif, badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menganjurkan konsumsi kafein tidak melebihi 400 mg setiap hari. Ini setara dengan 4 hingga 5 gelas kopi. Selain kopi, kafein juga bisa berasal dari minuman berenergi, minuman bersoda, dan teh. Jika dikonsumsi secara berlebihan, ini dapat memicu tekanan darah tinggi dan gangguan irama jantung.
Walau lezat, ada harga yang harus dibayar jika kamu mengonsumsi daftar minuman di atas dalam jangka panjang. Tubuh berisiko terserang penyakit serius di masa mendatang. Karenanya, yuk kurangi konsumsinya dan beralih ke air putih. Jangan lupa juga untuk berinvestasi pada kesehatan tubuh dengan mengadaptasi pola hidup sehat.