LEGENDAQQ LOUNGE – 7 Tanaman Obat Asli Indonesia yang Khasiatnya Terbukti, Apa Saja? Berbanggalah menjadi warga Indonesia, sebab negara kita memiliki keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna. Sebelum muncul obat-obatan modern buatan pabrik, nenek moyang kita memanfaatkan tanaman untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Tanaman obat ini mudah dijumpai dan murah harganya, bahkan sebagian ada yang tumbuh liar di pekarangan atau pinggir jalan. Coba, deh, sesekali manfaatkan tujuh tanaman obat asli Indonesia di bawah ini untuk menyembuhkan beberapa masalah kesehatan.
1. Kumis kucing
Kamu pasti sering menjumpai tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) tumbuh liar di kebun atau pekarangan. Menurut studi berjudul “Orthosiphon aristatus: A Review of Traditional Uses, Phytochemical Profile, and Pharmacological Properties” dalam buku Traditional and Folk Herbal Medicine: Recent Researches Vol. 2, kumis kucing sering dijadikan ramuan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit di Asia Tenggara dan Eropa.
Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa kumis kucing memiliki sifat bioaktif, seperti antioksidan, antiinflamasi, analgesik, antimikroba, anti-angiogenik, dan antihipertensi. LEGENDAQQ ONLINE
Sementara itu, dilansir Plants For A Future, daun kumis kucing mengandung flavon, saponin, glikosida, minyak esensial, dan kalium. Kumis kucing bisa mengobati infeksi ginjal, batu ginjal, asam urat, sistitis, dan uretritis. Bila dipadukan dengan daun sambiloto (Andrographis paniculata), kumis kucing disebut-sebut bisa membantu mengatasi diabetes.
2. Daun cincau hitam
Ini adalah daun cincau hitam (Mesona palustris) yang menghasilkan bahan makanan bertekstur seperti gel atau agar-agar berwarna hitam untuk hidangan pencuci mulut. Tanaman dengan nama lain janggelan ini bisa menghambat kanker fibrosarkoma. PKV Games
Hal ini dibuktikan dalam studi berjudul “Efek Imunomodulator Ekstrak Air Cincau Hitam (Mesona palustris BL) terhadap Karsinogenesis Mencit” yang diterbitkan dalam Jurnal Teknologi dan Industri Pangan tahun 2012.
Penelitian dilakukan dengan menyuntikkan larutan benzo[a]pyrene 0,3 persen pada tikus sebanyak lima kali dalam 2 hari untuk memicu kanker. Ekstrak air cincau hitam terbukti bisa mengurangi kejadian kanker pada tikus sebesar 57 persen.
3. Saga
Tanaman saga (Abrus precatorius) kerap digunakan untuk mengatasi batuk atau sakit tenggorokan. Caranya adalah dengan mengunyah daunnya, lalu lepeh (muntahkan). Saga juga punya manfaat lain, yakni berpotensi sebagai kontrasepsi pada laki-laki.
Hal ini dibuktikan lewat studi berjudul “Potensi Biji Saga (Abrus Precatorius) sebagai Kontrasepsi Pria” yang diterbitkan dalam Jurnal Farmasi Indonesia tahun 2014. Benih saga bisa digunakan sebagai kontrasepsi oral.
Penelitian dilakukan dengan memberikan saga dengan dosis 75 mg per kg berat badan, selama 20 hari pada 25 tikus jantan berusia 2-2,5 bulan dengan berat 200-250 gram. Hasilnya, terjadi penurunan jumlah dan viabilitas sperma yang signifikan serta peningkatan jumlah kelainan sperma.
4. Meniran
Selanjutnya, ada meniran alias Phyllanthus urinaria yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat pemulihan saat batuk atau flu. Berdasarkan penelitian farmakologi, meniran mempunyai sifat antibakteri, diuretik, anti-hepatotoksik, hipoglikemik, antimikroba, dan anti-plasmodial.LANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL DI BAWAH
Hal ini dibuktikan lewat studi berjudul “Kajian Beberapa Aspek Agronomi Tanaman Obat Meniran Hijau (Phyllanthus niruri L.) dan Meniran Merah (Phyllanthus urinaria L.)” yang dipublikasikan tahun 2012 silam.
Selain itu, ekstrak meniran bisa menekan virus herpes simpleks (HSV), menghambat perkembangan tumor, menurunkan jumlah sel karsinoma paru-paru serta sel-sel leukemia myeloid, dan masih banyak lagi.
5. Mengkudu
Mengkudu (Morinda citrifolia) telah lama digunakan untuk mengobati diabetes. Caranya adalah dengan minum jus mengkudu sebanyak 15 ml per 50 kg berat badan. Jus mengkudu diminum sebanyak dua kali sehari, pada pagi dan malam hari setengah jam sebelum makan, supaya penyerapan bahan aktif dalam ekstrak buah mengkudu berjalan dengan baik.
Hal ini dibuktikan lewat studi berjudul “Antidiabetic Effect of Morinda Citrifolia l. as a Treatment of Diabetes Mellitus” dalam Medical Journal of Lampung University tahun 2014. Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa mengkudu memiliki kandungan flavonoid, senyawa serupa antioksidan yang bisa membantu mengatasi stres oksidatif.
Pada studi lain berjudul “TheEffect of Morinda citrifolia L. Fruit Juice on the Blood Sugar Level and Other Serum Parameters in Patients with Diabetes Type 2” dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine tahun 2018, ditemukan bahwa mengonsumsi jus mengkudu sebanyak 2 ml per kg berat badan bisa menurunkan kadar glukosa darah pada 20 pasien diabetes tipe 2.
6. Bangle
Bagian rimpang bangle (Zingiber montanum) dimanfaatkan untuk bumbu dapur sekaligus pengobatan. Bangle bisa menghambat proses inflamasi dan menjaga kulit dari kemerahan.
Menurut studi berjudul “Topical Anti-inflammatory Activity of Bangle (Zingiber cassumunar Roxb). Ethanolic Extract in Mice Induced By Carrageenan” dalam “Traditional Medicine Journal tahun 2018, ekstrak etanol dari rimpang bangle terbukti menunjukkan aktivitas antiinflamasi topikal. Penelitian ini menggunakan 35 tikus Swiss betina untuk uji coba.
Cara memanfaatkan bangle sebagai obat adalah dengan diparut, tambahkan 1 sendok makan air (sdm), lalu peras dan saring. Kemudian, campur dengan 2 sdm madu dan minum 2 kali sehari. Bisa juga ditumbuk halus lalu dibalurkan ke area yang terluka.
7. Bandotan
Terakhir ada bandotan (Ageratum conyzoides) yang kerap ditemui tumbuh di tepi jalan. Bagian tanaman yang berkhasiat sebagai obat adalah daun dan batang mudanya. Rasanya sedikit pedas dan agak pahit.
Menurut studi berjudul “Potensi Ekstrak Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) sebagai Spray untuk Pemulihan Luka Mencit Diabetik yang Terinfeksi Staphylococcus aureus” yang dimuat dalam jurnal Biotropic tahun 2019, daun bandotan mengandung senyawa utama flavonoid dan alkaloid. Fungsinya untuk mempercepat proses penyembuhan
Studi ini menggunakan tikus yang terinfeksi Staphylococcus aureus dan diberi ekstrak daun bandotan dengan konsentrasi 15 persen, yang diaplikasikan dengan cara disemprot.
Itulah beberapa tanaman obat asli Indonesia yang khasiatnya terbukti ampuh untuk menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit. Tentunya, masih ada ratusan, atau bahkan ribuan tanaman obat yang belum disebut, mengingat Indonesia adalah negara yang kaya dengan keanekaragaman hayati.
7 Tanaman Obat Asli Indonesia yang Khasiatnya Terbukti, Apa Saja?