LegendaQQ Lounge – Jenis Katak dan Kodok Unik yang Jarang Diketahui Manusia Bukan Untuk Swike, Jika bicara soal hewan yang hidup di 2 alam, katak dan kodok merupakan hewan yang muncul di benak orang-orang. Sebabnya tidak lain karena katak dan kodok menjalani siklus hidupnya di darat sekaligus di air. Larva atau berudu kodok hidup di dalam air, namun hewan dewasanya hidup di darat.
Selain siklus hidupnya tersebut, masing-masing jenis katak dan kodok juga memiliki keunikan yang membuat mereka berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah 5 contoh katak dan kodok paling unik yang sudah diketahui oleh manusia.
Kodok Bertanduk Brazil
Kodok bertanduk Brazil (Ceratophrys aurita) adalah kodok yang hanya dapat ditemukan di Hutan Amazon, Amerika Selatan. Kodok ini sendiri diberi nama demikian karena hewan ini memiliki sepasang tonjolan menyerupai tanduk di atas matanya.
Kodok bertanduk Brazil tergolong sebagai kodok yang berukuran besar. Pasalnya hewan ini ini bisa tumbuh hingga sepanjang 20 cm.
Kodok bertanduk Brazil memiliki tubuh berwarna kehijauan. Untuk melindungi diri, kodok ini memanfaatkan warna dan bentuk tubuhnya yang unik supaya nampak serupa dengan kerimbunan tanaman di sekitarnya.
Selain untuk melindungi diri, kodok bertanduk Brazil juga mengandalkan kemampuan kamuflase miliknya untuk mendapatkan makanan.
Kodok bertanduk Brazil memiliki kebiasaan menyembunyikan dirinya sendiri bawah timbunan daun. Saat bersembunyi, hanya kepala bagian atas kodok ini yang terlihat. Ketika ada hewan kecil yang melintas, kodok tersebut spontan akan langsung mencaploknya.
Kodok bertanduk Brazil bukan hanya bertindak agresif terhadap hewan kecil mangsanya, tetapi juga terhadap manusia. Saat ada manusia yang melintas di dekatnya, kodok ini tidak segan-segan menyerang manusia tersebut dan bahkan mencoba memakan kakinya.
Akibat perilaku agresif yang dimiliki oleh kodok ini, penduduk setempat selalu memakai sepatu tebal setiap kali mereka berjalan-jalan di kawasan yang dihuni oleh kodok ini. Menariknya, meskipun kodok bertanduk Brazil memiliki perilaku yang cukup agresif, kodok ini juga banyak dijadikan hewan peliharaan berkat wujudnya yang unik.
Kodok Ungu
Kodok ungu adalah hewan yang wujudnya nampak seperti campuran antara kodok dan babi. Pasalnya kodok dengan nama ilmiah Nasikabatrachus sahyadrensis ini memiliki moncong yang kecil dan runcing layaknya moncong babi.
Kodok dengan wujud aneh ini hanya dapat ditemukan di kawasan pegunungan di India selatan. Namun di habitat aslinya sekalipun, kodok ini juga tergolong sebagai hewan yang jarang terlihat. Pasalnya kodok ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah. Mereka hanya akan meninggalkan terowongan sarangnya selama 2 minggu setiap tahunnya.
Selain keunikan tadi, kodok ungu pada dasarnya memiliki wujud yang tidak berbeda jauh dari katak dan kodok pada umumnya. Tubuhnya gemuk dengan keempat kaki yang pendek. Kulitnya berwarna ungu. Jika kulitnya disentuh, kulitnya terasa licin dan lunak.
Kodok Goliath
Goliath atau Jalut adalah tokoh dalam agama Samawi yang digambarkan berperawakan tinggi besar. Perawakannya tersebut menyebabkan Goliath nampak sebagai sosok perkasa yang tidak bisa dikalahkan. Namun ternyata Goliath bisa dikalahkan oleh Daud. Kendati Daud bertubuh lebih kecil dibandingkan Goliath, Daud bisa menumbangkan Goliath dengan cara menembakkan batu ketapel ke arah kepala Goliath.
Kisah David dan Goliath sekaligus menjadi penyebab mengapa hal-hal yang berukuran besar terkadang diberi nama julukan Goliath. Hal serupa juga berlaku di dunia amfibi. Di Afrika Barat, ada seekor kodok yang diberi nama kodok Goliath (Conraua goliath) akibat ukurannya yang demikian besar.
Kodok Goliath adalah jenis kodok terbesar di dunia. Kodok ini bisa memiliki panjang tubuh mencapai 33 cm dengan berat tubuh mencapai 3 kilogram. Tubuh bagian atasnya berwarna gelap seperti warna lumpur, sementara tubuh bagian bawahnya berwarna kekuningan. Kodok Goliath tidak pernah bernyanyi karena kodok ini tidak memiliki kantong vokal.
Seperti jenis katak dan kodok pada umumnya, kodok Goliath bergerak dengan cara melompat-lompat. Karena kodok ini memiliki ukuran yang besar dan kaki belakang yang kuat, kodok Goliath pun bisa menempuh jarak yang demikian jauh saat melompat. Kodok Goliath diketahui bisa melompat hingga sejauh 3 meter!
Kodok Goliath adalah hewan pemangsa yang rakus. Makanannya terdiri dari kepiting, ular, dan bahkan kodok lain yang ukurannya lebih kecil. Tidak berlebihan untuk menyebut kalau kodok ini bersedia memakan hewan apapun selama hewan tersebut bisa ditelan ke dalam mulutnya.
Ukuran besar yang dimiliki oleh kodok Goliath sayangnya tidak membuatnya aman dari ancaman manusia. Kodok ini kerap ditangkap dari habitat liarnya untuk dijual sebagai hewan peliharaan eksotis. Selain akibat perdagangan satwa, kodok Goliath juga terancam oleh penyempitan habitat dan pencemaran alam.
Katak Kaca
Jenis Katak dan Kodok Unik, katak normalnya memiliki kulit yang tidak tembus cahaya. Jadi ketika seseorang melihat katak, maka orang tidak akan bisa melihat seperti apa organ-organ dalamnya. Hal serupa juga berlaku pada manusia. Jika ingin melihat bagian dalam tubuh, maka orang tersebut harus melakukannya dengan memakai alat pemindai khusus, misalnya sinar X.
Namun hal demikian tidak berlaku pada katak kaca, sejenis katak dari famili Centrolenidae yang hanya dapat ditemukan di Hutan Amazon, Amerika Selatan. Katak ini diberi nama demikian karena kulit katak ini memang transparan layaknya kaca.
Jadi saat seseorang melihat katak kaca, orang tersebut dapat melihat orang-orang tubuh di dalamnya. Mulai dari tulang, hati, saluran pencernaan, dan lain sebagainya. Penampilan unik yang dimiliki oleh katak ini menjadikan katak kaca sebagai hewan yang menakjubkan sekaligus menakutkan.
Lantas, mengapa katak kaca memiliki tubuh yang transparan? Ilmuwan meyakini kalau tubuh katak yang transparan membantu melindungi katak ini dari hewan pemangsa. Karena cahaya bisa menembus tubuh katak, maka hewan pemangsa menjadi kesulitan saat ingin menemukan katak ini.
Supaya katak kaca semakin sulit ditangkap oleh musuhnya, katak kaca memiliki kebiasaan tinggal di atas pepohonan. Saat sudah waktunya berkembang biak, katak ini akan menaruh telurnya di atas daun yang tanamannya berada di samping kolam. Saat telurnya menetas, berudu yang muncul dari telur akan menjatuhkan diri ke air dan melanjutkan siklus hidupnya di sana.
Kodok Suriname
Suriname adalah negara kecil di Amerika Selatan yang terkenal karena banyak dihuni oleh orang Jawa. Pasalnya seperti halnya Indonesia, Suriname juga merupakan negara bekas jajahan Belanda. Saat Belanda masih menguasai kedua negara, ada orang-orang dari Nusantara yang dipindahkan ke Suriname untuk dijadikan pekerja kasar.
Di Suriname pulalah, terdapat salah satu spesies kodok paling unik yang pernah ada. Kodok tersebut adalah kodok Suriname (Pipa pipa). Kodok ini ukurannya kurang lebih sama dengan telapak tangan manusia.
Kodok Suriname memiliki tubuh yang pipih dan berwarna hijau. Karena penampilannya tersebut, kodok Suriname pun nampak seperti daun gugur saat dilihat dari atas.
Jenis Katak dan Kodok Unik, keunikan kodok Suriname yang paling terkenal terdapat pada perilaku reproduksinya. Saat sudah waktunya berkembang biak, kodok betina akan keluar dan masuk dari air secara berulang-ulang sambil melepaskan telurnya.
Saat telurnya masih melayang-layang di air, kodok Suriname kemudian akan menyerap telur tersebut dengan memakai kulit di punggungnya. Di dalam kulit punggung induknya, telur tadi kemudian akan menetas dan tumbuh menjadi kodok kecil.
Saat sudah waktunya untuk keluar, bayi kodok akan melubangi punggung induknya dan kemudian berenang keluar. Sebagai akibatnya, punggung kodok Suriname betina kini nampak dipenuhi oleh lubang-lubang kecil. Jika semua bayi kodok sudah keluar, lubang-lubang tersebut akan menghilang dengan sendirinya.