Legendaqq Lounge – Spesies Bakteri Perut yang Berbahaya, Bakteri adalah kelompok mikroorganisme yang tidak bisa dilihat menggunakan mata telanjang. Tempat kehidupan mereka sangat beragam, bisa di air, tanah, tubuh hewan, bahkan tubuh manusia sekalipun. Beberapa spesies bakteri ada yang jahat dan ada yang baik, bahkan sangat penting bagi tubuh manusia.
Keberadaan sel bakteri bahkan lebih banyak daripada sel manusia yang ada di dalam tubuh manusia itu sendiri. Beberapa spesies bakteri perut, baik bagi manusia dalam memproses sistem pencernaan. Namun tak sedikit pula spesies bakteri yang berbahaya, yang dapat menginfeksi tubuh manusia hingga memicu penyakit serius. Berikut ulasan lebih lanjut
Bakteri E. Coli
Bakteri E. Coli biasa hidup di bagian usus besar manusia dan juga hewan mamalia seperti sapi dan kambing. Meskipun bakteri ini tidak berbahaya karena difungsikan untuk aktivitas sistem pencernaan, tetapi kita biasanya memang khawatir jika bersentuhan dengan tinja. Dikarenakan risiko infeksi bisa muncul. Bahkan lebih parahnya, terdapat untaian yang dapat menimbulkan darah pada diare, kerusakan ginjal, hingga kematian.
Biasanya, penyebaran bakteri melalui daging mentah dan air yang tercemar. Selain itu, gejala infeksi dari Bakteri E. Coli yaitu akan mengalami diare parah, sakit perut, dan muntah. Infeksi ini dapat berlangsung selama 5 sampai 10 hari. Ada juga gejala lainnya, yaitu dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, terutama pada wanita yang mudah mengalami infeksi.
Nah, untuk mencegah infeksi E. Coli ini, pastikan daging yang dimasak benar-benar matang, cuci sayuran dan buah-buahan sebelum dimasak atau dimakan. Begitu juga mesti hindari minum minuman susu dan jus yang tidak dipasteurisasi. Pastikan mencuci tangan dengan baik setelah keluar dari kamar mandi atau toilet.
Bakteri Campylobacter
Spesies Bakteri Perut yang Berbahaya, bakteri Campylobacter merupakan spesies bakteri yang biasa berada di kotoran hewan. Ini juga salah satu penyebab umum dari flu perut atau gastroenteritis manusia di dunia. Bakteri Campylobacter bisa sangat melemahkan tubuh jika kita memakan makanan yang terdapat bakteri ini. Namun keracunan makanan yang disebabkan Campylobacter jarang mengancam jiwa.
Bakteri Campylobacter biasanya berasosiasi dengan hewan unggas, yang secara alamiah terus menjajah saluran pencernaan burung. Cara menghindari bakteri ini yaitu jangan meminum air yang terkontaminasi maupun susu yang tidak dipasteurisasi.
Makanan yang telah terkontaminasi juga merupakan sumber utama infeksi, serta daging dan unggas yang tidak disiapkan dengan baik akan menjadi sumber utama bakteri. Jika mengalami infeksi yang serius, itu disebabkan karena makanan sudah terkontaminasi bakteri. Penyakit ini umumnya biasa menyerang wanita hamil, bayi yang baru lahir, dan orang dewasa dengan imun tubuh yang lemah.
Bakteri Listeria
Bakteri Listeria bisa kita temukan pada tanah dan air, sehingga mudah menempel pada sayuran mentah, buah-buahan, daging dan ikan mentah, juga produk susu yang tidak dipasteurisasi terlebih dahulu. Spesies bakteri ini dapat tumbuh dan menyebar di sekitaran suhu yang relatif rendah, atau biasa ditemukan di dalam lemari es.
Namun, sebagian besar Listeria diatasi oleh imun tubuh sebelum mengakibatkan infeksi, tapi beberapa darinya ada yang hilang sehingga menyebabkan listeriosis. Gejala listeriosis berupa demam, menggigil, sakit kepala, hingga muntah.
Orang yang sangat berisiko mengalami infeksi listeria adalah wanita hamil beserta janinnya, juga orang dewasa yang di atas 50 tahun, dan orang yang memiliki imun tubuh yang lemah. Mungkin Listeria tidak mempengaruhi semua orang, namun hasil penelitian melaporkan bahwa setiap tahunnya, Bakteri Listeria mempengaruhi sekitar 1.600 orang di seluruh dunia. Tetapi, di antara 1.600 orang, 260 dilaporkan meninggal dunia akibat infeksinya.
Lalu, untuk menghindari infeksinya adalah dengan cara mencuci sayuran dan buah-buahan sampai benar-benar bersih sebelum dimakan. Sekaligus juga bersihkan tumpahan di dapur, yang paling utama yaitu bersihkan daging yang masih mentah.
Bakteri Vibrio
Spesies Bakteri Perut yang Berbahaya, selanjutnya ada Bakteri Vibrio Parahaemolyticus yang hidup di air asin dan juga sering ditemukan pada makanan laut yang mentah. Mereka bisa memicu keracunan melalui makanan yang akan mendatangkan diare berair, kram perut, demam, muntah, dan juga menggigil. Infeksi yang parah akan menyebabkan darah dan lendir muncul pada tinja.
Makanan laut mentah dapat menginfeksi orang yang sering makan ikan mentah hanya dalam kurun waktu 24 jam, dengan gejala infeksi selama 3 sampai 5 hari. Hal ini tentu saja hanya terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Tetapi cara menghindari infeksinya yaitu dengan memasak makanan laut secara menyeluruh dan benar-benar matang.
Bakteri Toksoplasma
Bakteri Taksoplasma merupakan parasit protozoa yang bisa menyebabkan infeksi pada sebagian besar spesies hewan berdarah panas, bahkan juga manusia, di mana parasit ini akan mengundang penyakit toksoplasmosis. Parasit sangat berisiko bagi kesehatan karena akan menyebabkan penyakit yang parah, sangat berbahaya bagi otak, mata, hati, dan paru-paru. Tetapi hanya sedikit saja dari kita yang mengalami gejalanya, karena tergantung dari sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Bakteri Taksoplasma bisa ditemukan di beberapa hewan, tetapi proses perkembangbiakkannya hanya bisa dilakukan di perut kucing. Kucing bisa menciptakan parasit ini dengan memakan daging mentah ataupun sayuran yang tidak dicuci telebih dahulu.
Dilansir CDC (Centers for Desease Control and Prevention), penyebab manusia terinfeksi parasit ini bisa terjadi karena beberapa hal, yaitu memakan daging hewan yang kurang matang, mengkonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi benda-benda kotor, dan transfusi darah.
Untuk mencegah terjadinya infeksi yang disebabkan oleh bakteri Taksoplasma, CDC lebih menyarankan jika memasak makanan harus dengan cara yang tepat dan juga hindari panas yang rendah. Lalu pastikan cuci tangan saat mengurusi makanan mentah, dan hindari air yang tidak bersih.
Bakteri Salmonella
Salmonella merupakan sekelompok bakteri yang biasa hidup di daging unggas mentah, daging sapi, telur, serta sayuran dan buah-buahan yang belum atau tidak dicuci. Jika kita menyentuh hewan atau makanan yang terpapar bakteri, maka kita akan mengalami peradangan sistem pencernaan yang disebut salmonellosis.
Gejala salmonellosis berupa demam, sakit perut dan diare, dan juga sakit kepala yang akan berlangsung selama satu minggu atau kurang dari itu. Namun, menarik adalah kebanyakan orang sembuh tanpa perlu diobati. Sayangnya, bagi lansia, bayi, dan orang-orang yang menderita penyakit kronis, penyakit salmonellosis dapat menyebar ke dalam darah, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Untuk mencegah infeksi salmonellosis, hindari memakan telur mentah, daging yang belum matang, dan cuci semua yang bersentuhan dengan makanan mentah, termasuk alat-alat dapur.
Dengan demikian, setiap spesies bakteri memilki sarangnya di tubuh makhluk hidup lain seperti hewan bahkan manusia. Di mana akibat dari infeksinya dapat menyebabkan munculnya penyakit serius bila sistem kekebalan tubuh lemah. Oleh karena itu, kebersihan makanan mesti selalu dijaga agar terhindar dari infeksi bakteri jahat jangka panjang.