LEGENDAQQLOUNGE, Jangan suka marah marah kalau jika tidak ingin cepat tua. Apa yang terjadi pada tubuh ketika Anda marah-marah, berteriak, menjerit, atau mencoba meluapkan segala emosi?
Otot-otot akan menjadi tegang, sistem pencernaan terganggu, bahkan terjadi perubahan bahan kimia pada otak. Perubahan-perubahan tersebut hanya akan menjadi racun dalam tubuh dan mengganggu kesehatan dalam jangka panjang. Berikut 10 efek negatif dari kemarahan.
Jangan Suka Marah-Marah. Dapat Memicu Serangan Jantung dan Stroke
Sakit kepala
Jangan heran jika tiba-tiba sakit kepala muncul saat marah-marah. Otot-otot yang tegang dan juga perubahan bahan kimia di otak saat marah bisa menjadi pemicu sakit kepala.
Sulit tidur
Menjadi susah tidur sering kali terjadi pada orang yang sedang dalam kemarahan. Saat marah, tingkat produksi hormon di tubuh mengalami perubahan dan membuat Anda sulit tidur.
DI BACA JUGA : Masa Depan Tak Pasti, Messi Cs Bakal Menghadap Ronald Koeman
Rasa cemas
Rasa cemas maupun gelisah adalah efek samping yang paling umum terjadi saat marah. Tingginya kadar kortisol dalam tubuh saat marah membuat Anda mudah cemas.
Masalah pencernaan
Efek dari kemarahan ternyata sampai menganggu sistem pencernaan. Mengapa? Hal ini disebabkan, karena sistem tubuh akan berhenti seketika saat sedang marah.
Tekanan darah tinggi
Saat marah, tubuh menjadi tegang, sehingga bisa memicu tekanan darah tinggi. Dampak tekanan darah tinggi bisa berujung pada penyakit stroke.
Depresi
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang-orang yang sering marah, dalam jangka panjang akan berisiko mengalami depresi. Untuk itu, kelolalah emosi dengan baik.
Serangan jantung
Serangan jantung kerap terjadi ketika seseorang sedang marah atau meluapkan segala emosinya. Berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam The European Heart Journal Acute Cardiovascular Care, orang yang marah secara intens akan meningkatkan risiko sampai 8,5 kali terkena serangan jantung.
Marah Picu Serangan Jantung dan Stroke hingga 5 Kali Lipat
Seseorang yang memiliki faktor risiko tinggi serangan jantung dan stroke, bila marah, bisa meningkatkan risiko serangan jantung lima kali lipat, dan stroke hingga tiga kali lipat.
Peneliti Amerika Serikat yang menelusuri literatur medis mengatakan kemarahan kerap mendahului serangan jantung dan bisa menjadi pemicu. Para peneliti menggunakan data dari sembilan studi dan melibatkan responden ribuan orang.
Mereka mengidentifikasi bahwa orang yang berisiko tinggi tersebut berada dalam periode berbahaya sekitar dua jam setelah meluapkan kemarahan. Artinya, dua jam pertama setelah seseorang meluapkan kemarahan, risiko serangan jantung dan stroke meningkat.
Namun mereka mengatakan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami kaitan marah dengan risiko serangan jantung dan stroke. Penelitian lanjutan juga diperlukan untuk menemukan strategi melawan stres dan menghindarkan serangan jantung.