Uncategorized

Memahami Tahapan dan Cara Umat Hindu Merayakan Nyepi

Umat Hindu Merayakan Nyepi

www.legendaQQLounge.com – Setiap tahun baru Saka, umat Hindu seluruh dunia melaksanakan tradisi Nyepi. Tahun baru Saka 1943 pada tahun ini jatuh pada Minggu (14/3).

Dalam tradisi tersebut, umat Hindu harus menjalani sejumlah ritual atau cara masyarakat merayakan Nyepi, baik sebelum hari raya hingga sesudah hari raya.

Persiapan upacara Nyepi sangat digemari para wisatawan, dan tak jarang pengusaha pariwisata memanfaatkan momen tersebut untuk menarik pengunjung.

Namun demikian pada hari raya Nyepi, kegiatan atau aktivitas harian dihentikan sementara selama 24 jam kecuali pelayanan masyarakat yang bersifat vital seperti rumah sakit.

Sebelum membahas lebih jauh cara masyarakat merayakan Nyepi, ada baiknya mengenal singkat sejarah hari raya Nyepi bisa terjadi.

Sejarah Singkat Hari Raya Nyepi

Dahulu kala di negara India terjadi peperangan antar suku, hingga akhirnya dinasti Kushana berkuasa dan mampu membawa perdamaian pada suku-suku yang tinggal di sana.

Di bawah kepemimpinan raja Kanishka tercipta lah sistem kalender Saka (Caka) sebagai kalender kerajaan pada 78 M. Perayaan Nyepi lantas tak hanya dimaknai sebagai peringatan tahun baru melainkan juga perayaan akan perdamaian.

Wisatawan mengunjungi kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (1/7/2020). PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko membuka kembali kunjungan wisata Candi Prambanan pada Rabu (1/7/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta pembatasan jumlah pengunjung setelah tutup selama tiga bulan akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.Cara masyarakat merayakan Nyepi berkaitan dengan sejarah agama Hindu (Foto: Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)

Makna Hari Raya Nyepi

Nyepi mengandung arti sepi, sunyi, atau senyap. Umat Hindu merayakan hari raya Nyepi setiap pergantian tahun Saka. Nyepi memiliki filosofi tersendiri yang tertulis dalam kitab suci Weda yang dikenal dengan istilah ‘Catur Bratha Penyepian’.

Tahapan dari filosofi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Diksa (Penyucian Diri): Setiap orang Hindu yang menjalankan praktik Bratha (asketisme) maka orang tersebut mencapai penyucian diri.
  2. Daksina (Kehormatan): Seseorang yang berhasil meraih Diksa, maka orang tersebut akan mencapai kehormatan.
  3. Sradda (Keyakinan): Dengan Daksina maka orang tersebut akan mencapai Sraddha atau keyakinan hingga mendapatkan kebenaran sejati.

Proses Pelaksanaan Ritual Upacara Nyepi

Terdapat empat tahapan ritual upacara Nyepi. Tahapan tersebut dimulai sebelum dan saat hari raya berlangsung. Berikut empat tahapan ritual upacara Nyepi:

1. Upacara Melasti

Upacara Melasti dilakukan dua hari sebelum hari raya Nyepi. Umat Hindu di Indonesia beramai-ramai pergi menuju laut, danau, atau sumber mata air yang disucikan untuk melaksanakan sembahyang.

Upacara Melasti atau yang disebut juga melis atau mekiyis bertujuan untuk menyucikan diri dengan melebur segala macam kekotoran pikiran, perkataan dan perbuatan.

Umat Hindu mengikuti upacara Melasti di Pura Agung Jagat Karana, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/3/2020). Di Pura Agung Jagat Karana Surabaya memberlakukan pembatasan kehadiran  warga yang mengikuti upacara Melasti guna mengantisipasi penyebaran Virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.Upacara Melasti adalah bagian dari cara masyarakat merayakan Hindu (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Peleburan kekotoran diri dan pikiran tersebut yang dihanyutkan bersamaan dengan air sebagai lambang penyucian diri. Air suci untuk pembersihan diri tersebut dikenal sebagai Angemet Tirta Amerta.

Tidak hanya manusia, dalam upacara Melasti juga terdapat pembersihan dan penyucian benda sakral yang nantinya benda sakral tersebut diarak untuk menyucikan desa pemilik benda sakral tersebut.

2. Upacara Tawur Kesanga

Satu hari sebelum hari raya, umat Hindu melaksanakan ritual upacara Tawur Kesanga atau dikenal juga dengan Mecaru. Upacara Tawur Kesangan ditandai dengan pawai festival ogoh-ogoh yang diarak di setiap desa.

Ogoh-ogoh merupakan manifestasi simbolis dari Bhuta Kala dan Bhur Loka yang menggambarkan sifat buruk dan jahat manusia, karenanya bentuk ogoh-ogoh selalu menyeramkan. Sebelum dibakar ogoh-ogoh diarak hingga menjelang matahari terbit.

3. Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi dilakukan selama 24 jam dengan dimulai pada pukul 6 pagi sampai 6 pagi keesokan harinya. Dalam tata cara masyarakat merayakan Nyepi, ada empat pantangan yang wajib dijalani umat Hindu, empat pantangan tersebut adalah:

  • Amati Geni: Tidak meyalakan lampu dan harus melawan hawa nafsu
  • Amati Karya: Tidak melakukan kegiatan apapun, hanya bermeditasi dan melakukan penyucian rohani
  • Amati Lelungan: Tidak bepergian termasuk pikiran tidak berkhayal kemana-mana, hanya berdiam diri saja di rumah diikuti dengan meditasi dan renungan.
  • Amati Lelanguan: Tidak menikmati dan menghentikan segala kesenangan duniawi.
Suasana jalan protokol saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi Caka 1942 di Gianyar, Bali, Rabu (25/3/2020). Pelaksanaan Nyepi tahun 2020 di Bali, selain untuk pelaksanaan Catur Beratha Penyepian atau empat pantangan bagi Umat Hindu juga ditargetkan dapat memutus penyebaran wabah COVID-19. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.Pembatasan kegiatan adalah bagian dari cara masyarakat merayakan Nyepi (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

4. Ngembak Geni

Ngembak Geni dirayakan satu hari setelah Hari Raya Nyepi sebagai tanda berakhirnya Nyepi. Umumnya umat Hindu merayakannya dengan melakukan kunjungan ke rumah saudara, kerabat, dan tetangga untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan segala kesalahan yang terjadi sebelumnya.

Demikian tata cara masyarakat merayakan Nyepi, sejatinya Nyepi merupakan sebuah momen refleksi diri dan meditasi untuk diri sendiri, orang lain, dan alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *