ARTIKEL UNIK

Alasan Jangan Risau dengan Penilaian Buruk Orang tentangmu

Selow, 5 Alasan Jangan Risau dengan Penilaian Buruk Orang tentangmu

Legendaqq Lounge – Alasan Jangan Risau dengan Penilaian Buruk Orang tentangmu, dibandingkan fokus dengan diri sendiri, sebagian besar orang biasanya cenderung lebih tertarik menilai orang lain dari sisi tak baiknya. Penilaian buruk seseorang biasanya didasari atas perbedaan sifat dan karakter, pandangan, persaingan, pilihan hidup, bahkan hal-hal remeh, seperti urusan kehidupan sehari-hari. Legendaqq Online

Jangan ribetkan diri sendiri, berikut ini beberapa alasan mengapa penilaian buruk orang lain tentangmu tak perlu dirisaukan. Rugi besar, tahu!

Penilaian pribadi itu sifatnya subjektif, jadi belum tentu “nilai” kamu sama dalam pandangan dan pikiran satu orang dengan lainnya

Dalam banyak hal, setiap orang memang memiliki hak pribadi untuk menilai sesuatu sesuai dengan persepsinya masing-masing. Termasuk saat menilai pribadi orang lain dari sisi tak baiknya, pendapat tersebut pada hakikatnya bersifat subjektif dan tak selalu tepat sasaran.

Dia bisa saja menilaimu dari sisi buruk menurut versinya, tetapi belum tentu orang lain memiliki pendapat yang serupa dengan penilaian tersebut. Bisa jadi, di satu sisi orang membencimu, tapi di sisi yang lain banyak orang menyayangi, mengagumi, dan menyanjung sikapmu. Jadi, penilaian pribadi itu masalah perbedaan sudut pandang saja. 

Jika mau, kamu juga sebenarnya punya penilaian pribadi—yang lebih menusuk—untuk orang yang memberikan penilaian buruk tentangmu

Selow, 5 Alasan Jangan Risau dengan Penilaian Buruk Orang tentangmu

Ketika ada yang terang-terangan memberikan penilaian buruk tentang dirimu, kamu juga sejatinya punya pendapat sendiri mengenai segala hal tentangnya. Bukan tidak mungkin, penilaian pribadimu sebenarnya jauh lebih menusuk meski tak diucapkan secara langsung kepada dirinya. 

Penilaian pribadi yang dimiliki seseorang, tetapi tetap disimpan rapat-rapat di hatinya jauh lebih terhormat daripada diungkapkan langsung dengan membabi buta. Jika memang kamu sadar bahwa penilaian pribadimu bisa berpotensi menyerang, lebih baik jaga lisan dan tak usah bernafsu berbicara panjang lebar membahas kelemahan orang. 

Sebenarnya, yang berhak menilai itu harus punya ilmu mengenai sifat, kebiasaan, kepribadian, dan psikologi orang tersebut

Sebenarnya, yang berhak menilai itu harus punya ilmu mengenai sifat, kebiasaan, kepribadian, dan psikologi orang tersebut

Harus diingat, yang memiliki kewenangan untuk menilai kepribadian seseorang itu tentu saja mereka yang punya ilmu, wawasan, dan pengalaman mengenai psikologi seseorang. Dia bisa menentukan tipe-tipe kepribadian satu orang dengan lainnya dan bisa menilai seperti apa karakter dan perilakunya dalam keseharian. 

Lah, yang terjadi malah ada orang yang belum mengenal secara utuh seseorang, tapi berani-beraninya melakukan penilaian seolah merasa paling tahu watak setiap orang. Tidak lucu, kan? Dia sibuk menilai sifat dan kelakuan orang-orang, tapi dia sendiri tidak sadar bahwa dirinya sendirilah yang sepatutnya banyak diberi penilaian. 

Anggapan buruk orang lain hanya merupakan remah-remah atau sebagian kecil hal dan tak lebih penting dari penilaian Tuhan

Anggapan buruk orang lain hanya merupakan remah-remah atau sebagian kecil hal dan tak lebih penting dari penilaian Tuhan

Jika diperhatikan, penilaian buruk orang lain sebenarnya tak ada artinya dan hanya merupakan remah-remah kehidupan jika dibandingkan dengan penilaian Tuhan. Boleh, sih, kita menyaring penilaian tersebut jika menyangkut perbaikan kualitas diri. Namun, jika penilaian tersebut sifatnya menyerang dan menjatuhkan mental, hal tersebut jangan sampai jadi beban yang terlalu dipikirkan. 

Yang lebih penting dan paling utama, bagaimana nilai dan posisi kita dalam pandangan Tuhan? Apakah sudah benar dengan melakukan banyak kebaikan atau malah menjadi manusia yang gemar sekali menorehkan luka mendalam di hati seseorang?

Jika penilaian sebagian besar orang tentangmu nyaris sama, kamu memang benar-benar harus introspeksi diri

Jika penilaian sebagian besar orang tentangmu nyaris sama, kamu memang benar-benar harus introspeksi diri

Meski penilaian pribadi itu sifatnya subjektif, sesekali kamu perlu juga memikirkan setiap kalimat mengenai sikapmu dalam pandangan orang lain. Jika penilaian satu orang dengan orang lainnya nyaris sama, kamu memang perlu berbenah dan wajib melakukan introspeksi.

Alasan Jangan Risau dengan Penilaian, tak perlu menyalahkan dan menganggap orang lain tidak benar jika kamu sendiri malah punya sikap dan perilaku yang tak sesuai dengan norma dan aturan. Karena tidak bisa menilai diri sendiri saat berada di lingkup sosial, kamu perlu juga mendengar banyak penilaian dari lingkungan sekitar untuk dijadikan bahan perbaikan diri.

Asalkan kamu selalu berpegangan pada prinsip-prinsip kebaikan, anggapan buruk orang sejatinya tidak perlu kamu risaukan. Ambil kebenarannya, enyahkan yang buruknya. Hidup kamu berharga!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *