Bisa Jadi Gejala Diabetes
www.legendaqqlounge.com – Aroma napas bisa menjadi salah satu indikator kondisi kesehatan tubuh. Misalnya saja, nafas bau yang di sebut sebagai salah satu gejala diabetes.
Bau mulut atau halitosis bisa mengidentifikasi diabetes pada seseorang. Mengutip healthline, halitosis terkait di abetes di sebabkan oleh dua faktor, di antaranya penyakit periodontal dan kadar keton dalam darah.
Penyakit Periodontal
Penyakit ini di sebut juga penyakit gusi, termasuk di antaranya radang gusi, periodontitis ringan, dan periodontitis lanjut. Dalam peradangan ini, bakteri menyerang jaringan dan tulang yang menopang gigi. Peradangan dapat memengaruhi metabolisme dan meningkatkan gula darah yang dapat memperburuk di abetes.
IOSR Journal of Dental and Medical Sciences memperkirakan, satu dari tiga orang dengan di abetes juga akan mengalami penyakit periodontal.
Di abetes merusak pembulih darah, yang dapat mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk gisu. Gusi dan gigi yang tak mendapatkan suplai darah yang cukup akan melemah dan rentan terhadap infeksi.
Di abetes juga dapat meningkatkan kada glukosa di mulut, mendorong pertumbuhan bakteri, memicu infeksi serta bau mulut.
Selain bau mulut, penyakit periodontal juga di tandai dengan beberapa gejala lain seperti berikut:
- gusi merah atau lunak
- gusi berdarah
- gusi sensitif
- gusi surut
Kadar keton dalam Darah
Saat tubuh tak dapat memproduksi insulin, sel-sel tubuh tak akan menerima glukosa yang di butuhkan untuk bahan bakar. Untuk mengimbanginya tubuh membakar lemak yang dapat memicu penumpukan keton dalam darah dan urine.
Kadar keton yang tinggi sering kali menyebabkan bau mulut. Aseton, sebagai salah satu keton, dapat menyebabkan bau mulut seperti cat kuku.
Saat keton naik ke tingkat yang tidak aman, anda berisiko mengalami kondisi ketoasidosis di abetik (DKA) yang berbahaya. Gejalanya meliputi berikut:
- bau manis dan buah pada napas
- sering buang air kecil
- sakit perut, mual, dan muntah
- kadar gula darah tinggi
- sesak napas atau sulit bernapas
- kebingungan
Jika anda mengalami gejala tersebut, segera dapatkan bantuan medis.
Beberapa orang berisiko mengalami DKA jika:
- tidak mengonsumsi cukup insulin sesuai kebutuhan
- memiliki reaksi insulin
- tidak mengonsumsi insulin tambahan saat di perlukan
- melewatkan waktu makan atau kurang asupan makanan
Faktor lain yang bisa menyebabkan DKA di antaranya:
- sedang pilek atau flu
- Serangan jantung, utamanya pada lansia dengan di abetes
- pankreatitis
- penggunaan kokain atau zat lain
- serangan stroke
- penggunaan obat-obatan, termasuk kortikosteroid, beberapa obat antipsikotik, dan di uretikt tiazid.
Cara mengatasi Nafas Bau Gejala Diabetes
Ada beberapa hal yang dapat di lakukan untuk mengatasi napas bau. Langkah pertama yang perlu di lakukan adalah menjaga kebersihan gigi dan mengelola di abetes anda.
Berikut beberapa cara yang bisa anda lakukan:
- sikat gigi dua kali sehari
- bersihkan gigi setiap hari
- minum air putih dan jaga kelembapan mulut
- bersihkan lidah untuk menghilangkan bakteri dari permukaan
- menjaga kadar gula darah
- konsultasikan dengan dokter gigi
Anda juga bisa mencoba beberapa cara lain untuk menangani bau tak sedap dari mulut, seperti berikut:
- mengunyah permen karet atau permen mint bebas gula untuk melawan bau mulut dan meningkatkan produksi air liur.
- tidak merokok.