LegendaQQ Lounge – Burung-Burung Ini Ditangkap dan Dipenjara oleh Polisi, Manusia ditangkap oleh polisi sudah menjadi hal yang biasa. Seseorang biasanya ditangkap polisi jika orang tersebut ketahuan melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Setelah ditangkap dan dinyatakan bersalah, orang tersebut selanjutnya bakal dipenjara atau malah dihukum mati.
Namun ternyata manusia bukanlah satu-satunya makhluk yang pernah ditangkap oleh polisi akibat masalah pelanggaran hukum. Burung pun ternyata juga pernah ada yang mengalami nasib demikian. Berikut ini adalah 5 contoh kasus di mana burung ditangkap oleh polisi akibat beragam alasan.
Ditangkap Karena Dituduh Mata-Mata
India dan Pakistan adalah dua negara bertetangga yang memiliki hubungan kurang akur. Masalah sengketa wilayah Kashmir menjadi penyebabnya.
Kashmir adalah wilayah pegunungan di sebelah utara yang sama-sama diklaim oleh India dan Pakistan sebagai bagian dari wilayahnya. Saking sengitnya sengketa atas wilayah Kashmir, kedua negara tersebut dalam sejarahnya sempat beberapa kali terlibat perang.
Sengitnya rivalitas antara India dan Pakistan lantas menjadi penyebab mengapa hal-hal yang normalnya terlihat tidak berbahaya bakal langsung ditanggapi oleh aparat setempat dengan kewaspadaan tinggi.
Tahun 2015, seorang bocah berusia 14 tahun yang tinggal di wilayah Kashmir milik India menemukan burung merpati yang badannya ditempeli dengan nomor telepon dan tulisan berbahasa Urdu (bahasa utama penduduk Pakistan).
Bocah tersebut kemudian menangkap burung tersebut dan menyerahkannya ke pihak berwajib. Polisi lantas membawa burung ini ke rumah sakit hewan untuk diperiksa sebelum kemudian menahannya di kurungan. Polisi menduga kalau merpati ini adalah sejenis burung mata-mata.
Begitu kabar penangkapan burung ini beredar ke publik, netizen Pakistan beramai-ramai mengejek sikap paranoid polisi India. Mereka membuat aneka macam lelucon dan meme sambil disertai dengan hashtag #PigeonVsIndia and #IfIWereAPigeon. Dalam salah satu meme, netizen mengunggah gambar tentara berkepala merpati sambil berkata kalau ini adalah pasukan Pakistan yang paling ditakuti oleh India.
Ditangkap Karena Majikannya Ditangkap Polisi
Tahun 2019, seorang pria ditangkap di kota Utrecht, Belanda, atas tuduhan melakukan perampokan di pusat perbelanjaan. Jika dibaca sekilas, berita tersebut nampak tidak ada bedanya dengan berita kriminal biasa.
Apa yang membuat berita ini begitu berbeda dibandingkan berita-berita kriminal lainnya adalah pria tersebut bukanlah satu-satunya sosok yang ditangkap oleh polisi. Polisi juga menangkap seekor burung parkit karena saat pria ini ditangkap, burung tersebut terlihat sedang hinggap di bahu pria tadi. Burung tersebut dikabarkan memang merupakan peliharaan pria tersebut.
Karena polisi tidak memiliki sangkar untuk mengurung burung tersebut, polisi memutuskan untuk menyekap burung ini di dalam ruangan sel tahanan. Polisi juga menaruh roti di sampung burung ini untuk dimakan.
Polisi kemudian mengunggah foto burung ini beserta informasi penangkapannya di akun Instagram mereka. Foto tersebut dibubuhi dengan tulisan dalam bahasa Inggris serta Belanda.
Begitu foto tersebut sudah diunggah, para netizen spontan beramai-ramai melontarkan komentar jenaka. Fokus mereka adalah roti yang menjadi makanan burung ini karena menurut mereka, burung seharusnya tidak diberi makan roti.
Burung ini sendiri pada akhirnya tidak menjalani status tahanannya dalam jangka waktu lama. Karena begitu majikannya sudah selesai diinterogasi, burung tersebut diperbolehkan pulang bersama dengan pemiliknya.
Ditangkap Karena Terlalu Sering Berkata Kasar
Satu lagi berita soal penangkapan burung yang berlangsung di India. Pada tahun 2015, polisi di negara bagian Maharashtra menangkap seekor burung kakatua yang bernama Hariyal. Penangkapan tersebut dilakukan karena Hariyal gemar mengucapkan kata-kata kasar kepada seorang wanita tua yang bernama Janabai.
Menurut kesaksian warga sekitar, Hariyal merupakan hewan peliharaan milik anak angkat Janabai yang bernama Suresh Sakharkar. Janabai dan Suresh memiliki hubungan yang buruk karena keduanya terlibat sengketa lahan. Saking panasnya hubungan di antara keduanya, Suresh kerap melontarkan kata-kata kasar kepada Janabai.
Suresh lantas memanfaatkan hewan peliharaan miliknya untuk melampiaskan kekesalannya. Sejak tahun 2013, Suresh dikabarkan sengaja melatih Hariyal supaya burung tersebut bisa mengucapkan kata-kata kasar kepada Janabai.
Merasa tidak tahan akan tingkah laku kakaktua tersebut, Janabai memutuskan untuk pergi ke kantor polisi. Janabai berkata kalau polisi harus menyekap kakaktua tersebut supaya tidak seenaknya lagi menghina dirinya.
Polisi menerima laporan Janabai. Namun saat Hariyal sudah dibawa ke kantor polisi, Hariyal justru malah tidak mengucapkan kata kasar sama sekali. Sebagai jalan tengah, polisi lantas menyumbangkan Hariyal kepada lembaga kehutanan setempat supaya burung tersebut bisa menghabiskan sisa hidupnya di alam bebas tanpa mengusik Janabai.
Ditangkap Karena Menjadi Anak Buah Pengedar Narkoba
Kasus yang terjadi di India bukanlah satu-satunya kasus di mana burung kakaktua harus berurusan dengan pihak berwajib. Di Brazil, polisi setempat menangkap kakaktua karena burung tersebut dituding menjadi penyebab kenapa mereka selama ini gagal menangkap pengedar narkoba.
Burung kakaktua yang dimaksud di sini memang berstatus sebagai burung peliharaan pasangan pengedar narkoba. Mereka memelihara burung tersebut bukan semata-mata untuk menemani mereka di rumah, tetapi juga untuk menjadi semacam alarm hidup.
Pasangan tersebut melatih burung kakaktua mereka supaya langsung berteriak kencang setiap kali ada polisi yang mendatangi kediaman mereka.
Burung-Burung Ini Ditangkap dan Dipenjara, trik tersebut berjalan lancar. Pada tahun 2019, saat ada polisi yang mendatangi rumah majikannya, burung tersebut secara mendadak langsung berteriak “Mama, ada polisi”.
Akibat ulah burung tersebut, pasangan majikannya berhasil melarikan diri tepat sebelum polisi berhasil menangkap mereka, sementara burung tersebut ditinggalkan begitu saja.
Gagal menangkap majikannya, polisi lantas membawa burung kakaktua milik mereka ke kantor polisi. Sesampainya di sana, burung tersebut sama sekali tidak bersuara.
Karena menjebloskan burung ini ke penjara jelas bukanlah hal yang pantas dilakukan, polisi lantas menyerahkan kakaktua ini ke kebun binatang setempat. Di sana, burung tersebut bakal dilatih untuk terbang selama 3 bulan supaya kemudian bisa hidup bebas di alam liar.
Ditangkap dan Dibunuh Karena Dituduh Menciptakan Monster
Dari tadi, kita membahas kasus-kasus penangkapan burung yang terjadi di era modern. Kalau untuk kasus yang satu ini, peristiwanya mengambil tempat di Abad Pertengahan. Tepatnya pada tahun 1474 di kota Basel, Swiss.
Dalam peristiwa yang dimaksud, pada awalnya ada seekor ayam betina yang wujudnya menyerupai ayam jantan. Suatu hari, ayam tersebut secara tiba-tiba mengeluarkan telur.
Saat pemilik ayam tersebut mengetahuinya, ia merasa kaget bukan main dan langsung membawanya ke kantor penegak hukum setempat. Melihat hal ini, mungkin ada di antara anda yang bakal langsung mengerutkan kening. Kenapa ayam ini sampai dibawa ke kantor polisi hanya karena masalah telur?
Usut punya usut, masyarakat Eropa pada masa itu percaya bahwa jika ayam jantan sampai mengeluarkan telur, maka telurnya akan menetas menjadi monster naga berbahaya yang bernama basilisk.
Burung-Burung Ini Ditangkap dan Dipenjara, atas dasar itulah, ayam yang mengeluarkan telur tersebut dinyatakan bersalah dan kemudian dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup. Saat ayam tersebut dihukum mati, warga sekitar sampai berkumpul di sekitar lokasi untuk menyaksikan proses eksekusi tersebut.