Legendaqq Lounge – CEO Qantas Alan Joyce merilis video permintaan maaf atas performa kurang baik maskapai berbendera Australia itu dalam sebagian bulan terakhir. Pimpinan eksekutif itu menyadari kesalahannya serta membenarkan pelanggannya kalau timnya bekerja keras buat memitigasi kekacauan lebih lanjut.
” Sepanjang sebagian bulan terakhir, sangat banyak dari Kamu hadapi penerbangan yang tertunda, dibatalkan, ataupun bagasi salah tempat. Terdapat alibi kokoh kenapa perihal itu terjalin, namun kala bicara tentang ekspektasi Kamu dari Qantas, itu tidak lumayan baik. Atas nama maskapai nasional, aku mau memohon maaf serta membenarkan kalau kami bekerja keras buat kembali ke performa terbaik kami. Ucap Joyce, dilansir dari halaman simplyflying, dilansir Selasa, 23 Agustus 2022.
Permintaan maaf si CEO itu diiringi sederet kompensasi buat pengguna layanan Qantas. Awal, maskapai menawarkan kredit ekspedisi senilai 50 dolar Australia ataupun dekat Rp511 ribu buat segala penumpang setia demi mengembalikan keyakinan mereka.
CEO Qantas Alan Joyce Merilis Video Permintaan Maaf Atas Performa Kurang Baik
Voucer kredit ataupun kode promo itu bisa diganti buat memesan tiket kembali berangkat dari Australia ataupun Selandia Baru. Kompensasi itu cuma hendak diberikan kepada penumpang loyal mereka yang berbasis di 2 negeri itu.
Selaku bonus, Qantas pula memperpanjang masa aktif keanggotaan silver serta tingkat di atasnya sampai 12 bulan. Maskapai nasional itu pula mengizinkan anggota pemegang kartu silver buat memakai Qantas Lounge ataupun lounge bisnis internasional. Sedangkan, pemegang kartu anggota gold hendak diundang buat mendatangi lounge bisnis dalam negeri.
Diprotes Serikat Pekerja
Usulan itu tidak diterima baik oleh seluruh pihak. Serikat Pekerja Transportasi Australia( TWU) mengkritik kepemimpinan Joyce di maskapai tersebut. Bagi Sekretaris Nasional TWU Michael Kaine, sepanjang satu abad, pelanggan Qantas sudah membayar harga premium serta sepatutnya memperoleh layanan premium. Kenyataannya di lapangan tidak demikian.
” Sepanjang 15 tahun terakhir, manajemen yang dipandu Joyce sudah mengganggu standar keselamatan serta layanan dengan menggerogoti keadaan kerja, melanda keluarga pekerja keras, serta memecat 2. 000 petugas darat secara ilegal. Saat ini manajemen wajib membayar orang$50 buat terbang dengan Qantas,” sambung ia.
CEO Qantas Alan Joyce Merilis Video Permintaan Maaf Atas Performa Kurang Baik
Qantas sudah hadapi lumayan banyak permasalahan dengan serikat pekerja. Sentimen publik merespons negatif sebab manajemen maskapai sudah mempraktikkan pemotongan bayaran yang memunculkan ciri tanya serta memberhentikan dekat 1. 700 pekerja darat sepanjang pandemi Covid- 19. Dalam video permintaan maafnya, Joyce mengklaim kalau maskapainya sudah mempekerjakan 1. 500 karyawan baru semenjak April 2022, serta menginvestasikan 15 juta dolar Australia dalam teknologi baru buat tingkatkan pengalaman penumpang.
Australia, bagi laporan bulanan Biro Riset Ekonomi Infrastruktur serta Transportasi( BITRE). Mencetak rekor keterlambatan penerbangan paling tinggi semenjak dimulainya proses pengumpulan informasi agenda penerbangan pada 2003. Penerbangan dari Lapangan terbang Broome, Australia Barat, jadi yang terburuk dari segala rute penerbangan di Australia bersumber pada hasil laporan Juni 2022.
Catatan Terburuk
Dilansir dari halaman Bandar Q angkatan udara(AU), hasil statistik pengumpulan edisi terkini dari Juni menciptakan cuma dekat 30 persen penerbangan mengarah Broome ke Perth yang berangkat pas waktu. Angka tersebut kurang dari separuh angka rata- rata nasional sebesar 62 persen pada bulan tersebut. Yang bagi laporan, ialah angka terburuk yang tercatat” semenjak perekaman diawali pada November 2003″.
CEO Qantas Alan Joyce Merilis Video Permintaan Maaf Atas Performa Kurang Baik
Maskapai Virgin Australia mencatat penundaan terburuk dalam periode tersebut. Tidak satu juga dari 14 agenda penerbangan maskapai dari Broome ke Perth yang dapat berangkat dalam waktu 15 menit dari ditaksir waktu keberangkatan mereka.
Virgin Australia Regional pula hadapi penundaan, dengan angka cuma 38 persen dari 50 penerbangannya yang dijadwalkan berangkat ke Perth berangkat cocok ditaksir. Begitu pula dengan penumpang penerbangan Qantas serta QantasLink, dengan tiap- tiap cuma 22, 2 serta 31, 5 persen penerbangan yang meninggalkan Broome ke Perth pas waktu. Total terdapat 11 pembatalan penerbangan antara kedua kota— 10 buat QantasLink serta satu buat Virgin Australia Regional.
Penumpang Terdampak
Pembatalan serta penundaan membuat banyak turis tidak memiliki tempat buat berangkat sepanjang masa kemarau yang padat jadwal sebab banyak hotel di kota itu sudah dipesan berbulan- bulan lebih dahulu oleh wisatawan lain. Buat menolong penumpang yang terdampar, penduduk setempat terpaksa turun tangan.
Di dasar koordinasi sukarelawan, para wisatawan ditampung di kediaman masyarakat lokal hingga mereka bisa naik penerbangan lain. Di sisi lain, kekacauan agenda penerbangan itu pula berakibat pada penduduk setempat.
” Sebagian dari… anggota staf aku yang telah lanjut umur mempunyai janji buat berangkat ke Perth serta menempuh pengecekan serta MRI serta sebagainya,” kata Presiden Broome Shire Harold Tracey.
BACA JUGA : Penyanyi Kelas Dunia Ed Sheeran Bekerjasama Dengan Regu League One
” Satu hari saat sebelum penerbangan janji…[penerbangan] dibatalkan serta setelah itu wajib membatalkan janji( pengecekan),” sambung ia.
Suasana yang tidak aman itu mendesak juru bicara Qantas bersuara. Mereka beralasan kekacauan terjalin diakibatkan Covid- 19 serta penyakit lain yang dialami kru maskapai dan pasar tenaga kerja yang ketat. Penundaan serta pembatalan penerbangan ini bukan tipe kinerja yang kami bagikan saat sebelum COVID serta kami ketahui itu tidak pada tingkatan yang diharapkan pelanggan kami,” kata mereka.
Permintaan maaf seragam pula di informasikan pihak Virgin Australia. Sedangkan, otoritas lapangan terbang menyebut perihal itu terjalin sebab permasalahan yang terpaut dengan maskapai.