Dahsyatnya Kombinasi Bawang Putih dan Jahe, Ini 5 Manfaat Sehatnya
LEGENDA QQ POKER ONLINE – Bawang putih dan jahe adalah bumbu masak yang sering dipakai dalam berbagai masakan. Tak cuma menyedapkan, paduan keduanya juga bisa menutrisi dan menyehatkan tubuh.
Bisa jadi bumbu sup ayam, bumbu tumisan sayur atau daging, hingga beragam masakan lainnya, berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan yang bisa kamu dapat lewat perpaduan bawang putih dan jahe.
1. Memberikan manfaat antiinflamasi
Salah satu manfaat yang paling terkenal dari jahe dan bawang putih adalah kemampuannya untuk mengurangi peradangan atau inflamasi.
Berdasarkan laporan dalam jurnal Oncotarget tahun 2018, inflamasi atau peradangan kronis terkait dengan perkembangan banyak penyakit, termasuk penyakit jantung dan kanker tertentu.
Bawang putih dan jahe mengandung senyawa antiinflamasi kuat yang mungkin bisa membantu menghambat protein pro-inflamasi yang terkait dengan peradangan kronis. Menariknya, cara mengolah bawang putih yang berbeda bisa menghasilkan jenis senyawa organosulfur antiinflamasi.
Berdasarkan laporan dalam jurnal Journal of Immunology Research tahun 2015, bawang putih segar mengandung:
- S-allyl-L-cysteine sulfoxide (alliin)
- γ-glutamyl cysteine derivatives
Sementara itu, bawang putih bubuk mengandung senyawa:
- Alliin
- Diallyl disulfide (DADS)
Bawang putih giling menawarkan:
- Senyawa keluarga sulfida
- Dithiines
- Senyawa (E–Z)-ajoene
Menurut jurnal Foods tahun 2018, jahe juga diperkaya senyawa antiinflamasi, termasuk senyawa fenolik gingerols dan shogaols.
Dilansir Healthline, sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa jahe dan bawang putih memiliki efek antiinflamasi.
Sebagai contoh, penelitian telah menunjukkan bahwa bawang putih dan jahe mengurangi penanda peradangan pada manusia. Kedua makanan tersebut menurunkan kadar protein pro-inflamasi:
- Tumor necrosis factor alpha (TNF-α)
- Interleukin-6 (IL-6)
- High-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP)
Sebuah tinjauan ilmiah dari 27 studi berkualitas tinggi menemukan bahwa mengonsumsi suplemen bawang putih bisa menurunkan CRP secara signifikan. Ditemukan juga bahwa jenis suplemen bawang putih lainnya, dinamakan ekstrak aged garlic, secara signifikan mengurangi CRP and TNF-α. Ini diterbitkan dalam jurnal Diabetes & Metabolic Syndrome tahun 2020.
Ada pula tinjauan terhadap 109 studi berkualitas tinggi lainnya dalam jurnal Nutrients tahun 2019 yang menemukan bahwa jahe secara spesifik efektif ketika orang dengan artritis menggunakannya untuk mengurangi inflamasi dan nyeri.
Belum diketahui efek dari kombinasi jahe dan bawang putih terhadap inflamasi pada manusia. Namun, berdasarkan penelitian yang sudah ada, sangat mungkin penggunaan keduanya bersama dapat membantu menurunkan penanda inflamasi.
2. Melindungi tubuh dari kerusakan sel
Stres oksidatif terjadi saat ada kelebihan molekul yang disebut spesies oksigen reaktif (ROS) yang membanjiri pertahanan tubuh.
Sistem pertahanan antioksidan tubuh termasuk enzim antioksidan, seperti superoksida dismutase dan glutathione peroksidase. Ini membantu menjaga tingkat ROS seimbang. Namun, saat sistem ini kewalahan, stres oksidatif terjadi, yang menyebabkan kerusakan sel.
Studi menunjukkan bahwa bawang putih dan jahe dapat membantu mengurangi penanda stres oksidatif, termasuk senyawa malondialdehida yang sangat reaktif dan merusak.
Sebuah penelitian dalam jurnal Journal of Complementary and Integrative Medicine tahun 2016 menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen jahe mengurangi kadar malondialdehida serta penanda inflamasi TNF-α pada orang dengan tuberkulosis.
Sementara itu, studi dalam jurnal Gerontology tahun 2008 menemukan bahwa mengonsumsi suplemen bawang putih setiap hari selama 1 bulan menurunkan kadar malondialdehida dan meningkatkan kadar enzim antioksidan superoksida dismutase dan glutathione peroksidase.
Lebih dari itu, studi dalam jurnal Experimental Animals tahun 2020 terhadap tikus dengan penyakit Alzheimer menunjukkan bahwa pengobatan gabungan dengan ekstrak bawang putih, jahe, dan cabai secara signifikan meningkatkan kadar enzim pertahanan superoksida dismutase dan glutathione peroksidase. Ditemukan juga penurunan level senyawa perusak malondialdehida.
3. Berdampak baik bagi kesehatan kognitif
Mengonsumsi bawang putih dan jahe secara teratur dapat melindungi otak dan meningkatkan kesehatan kognitif otak.
Sebuah studi populasi tahun 2019 yang melibatkan 27.437 orang tua di Tiongkok menemukan bahwa mereka yang lebih sering mengonsumsi bawang putih cenderung tidak mengalami gangguan kognitif. Mereka juga hidup lebih lama daripada mereka yang jarang mengonsumsi bawang putih. Studi ini ditinjau dalam jurnal ilmiah Nutrients tahun 2019.
Penelitian dalam jurnal ilmiah Hindawi tahun 2011 juga mengaitkan jahe dengan manfaat kognitif. Dalam sebuah studi 2011, mengambil 400 atau 800 mg ekstrak jahe per hari selama 2 bulan membantu meningkatkan kinerja kognitif dan memori pada perempuan sehat.
4. Mungkin bisa mengurangi faktor risiko penyakit jantung
Dilansir StatPearls, studi telah menunjukkan bahwa bawang putih dan jahe memiliki properti pelindung jantung yang kuat dan mungkin dapat mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung seperti peningkatan tekanan darah, kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi.
Tinjauan ilmiah tahun 2014 menemukan bahwa konsumsi bubuk bawang putih secara signifikan mengurangi kadar kolesterol total dal LDL alias kolesterol jahat, begitu pula dengan gula darah puasa dan tekanan darah.
Studi lainnya dalam jurnal Current Pharmaceutical Design tahun 2017 menyebut bahwa bawang putih dapat mengurangi tekanan darah, gula darah, dan kolesterol, dan itu dapat membantu mencegah aterosklerosis atau penumpukan plak di arteri.
Untuk jahe, penelitian tahun 2017 yang melibatkan 4.628 partisipan menemukan bahwa konsumsi 1 gram jahe sehari mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner masing-masing hingga 8 persen dan 13 persen.
Penelitian dalam jurnal International Journal of Food Sciences and Nutrition tahun 2014 menemukan bahwa suplemen jahe juga mungkin dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah dan mengurangi kadar trigliserida, kolesterol total, dan penanda inflamasi pada orang dengan diabetes. Ini penting karena orang dengan diabetes punya risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
5. Meningkatkan sistem imun
Karena adanya sifat antiinflamasi, antioksidan, antivirus, dan antimikroba yang kuat, menambahkan jahe dan bawang putih dalam pola makan sehari-hari dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.
Studi menemukan bahwa bawang putih mengandung allicin dan dialil sulfida, yang dapat membantu meningkatkan aktivitas sel kekebalan dan menghambat ekspresi protein inflamasi seperti interleukin 1 beta (IL-1β) dan TNF-α. Mereka juga dapat menurunkan produksi molekul yang merusak dengan menekan enzim tertentu.
Jahe juga dapat membantu meningkatkan kesehatan kekebalan dengan menghambat sel-sel tubuh memproduksi protein yang meningkatkan peradangan, seperti TNF-α dan interleukin-8 (IL-8).
Sebuah studi tahun 2019 pada 70 orang dengan artritis reumatoid memberi partisipan 1,5 gram bubuk jahe per hari selama 12 minggu. Dari situ, ditemukan peningkatan ekspresi gen yang membantu mencegah reaksi autoimun. Itu juga menurunkan ekspresi gen pemicu peradangan.
Bawang putih dan jahe menawarkan efek antivirus dan antibakteri yang kuat terhadap berbagai patogen, termasuk flu dan infeksi pernapasan.
Itulah berbagai manfaat dahsyat bawang putih dan jahe. Kombinasikan keduanya dalam memasak makanan sehatmu, terapkan pola makan sehat bergizi seimbang, istirahat cukup, dan rutin olahraga agar manfaat sehat yang didapat maksimal!
SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA HANYA DI LEGENDAQQ
LINK : https://bit.ly/3aXOTTy