Desa Gantung Tersembunyi diTebing Curam
ARTIKEL UNIK

Desa Gantung Tersembunyi diTebing Curam

LEGENDAQQ LOUNGE – Desa Gantung Tersembunyi diTebing Curam Ada sebuah desa unik di atas gunung Oman. Telah ada sekitar 500 tahun yang lalu, desa ini menggantung di pinggir tebing curam.

Pegunungan Jabal al Akhdar di Oman punya sebuah pemukiman kecil yang tersembunyi. Diintip detikcom dari BBC, Jumat (1/11/2018) desa ini bernama Al Sogara dan berada sekitar 2 jam dari Kota Muscat.

Apa yang menarik dari desa ini?

Desa Al Sogara adalah pemukiman tua yang telah ada sejak sekitar 500 tahun lalu. Desa ini berada diketinggian 2.700 mdpl, tepatnya di pinggir jurang.

Al Sogara adalah desa kecil. Tak ada yang tahu pasti berapa jumlah penduduk yang tinggal di sini di masa lalu. Karena para penduduknya tidak disentuh dengan pendidikan.

Mereka hanya mengaku bahwa penduduk desa paling banyak tak mencapai 45 orang. Saat ini Desa Al Sogara hanya diisi oleh 25 orang saja.

Desa Gantung Tersembunyi diTebing Curam

Sebagai desa tua nan terpencil, Al Sogara baru disentuh oleh listrik dan telepon 15 tahun yang lalu. Bahkan, sebelum tahun 2005, area Jabal al Akhdar adalah area militer milik negara. Sehingga kawasan ini terlarang untuk umum.

Para penduduknya harus berjalan sejauh 20 km ke desa terdekat untuk membeli keperluan. Semua barang dibawa dengan menggunakan kedelai. Karena keterbatasannya, Al Soagra disebut sebagai desa paling terpencil di Oman.

Berada di kasawan pegunungan, penduduk Al Sogara punya sistem irigasi yang maju sejak dulu. Sistem irigasi di desa ini sudah ada sejak jaman kuno.

Air dialirkan dari mata air bawah tanah dan dialirkan lewat kanal. Sistem irigasi ini masuk dalam daftar situs UNESCO.

Siksaan paling menyiksa datang ketika musim dingin. Rumah-rumah orang Al Sogara terbuat dari tanah liat yang menempel dengan tebing.

BACA JUGA : Huawei Menggila di China

Cara ini sudah dilakukan oleh leluhur mereka sejak pertama kali menginjakkan kaki di Al Sogara. Supaya mereka tidak kegerahan saat musim panas tiba.

Desa Gantung

Perubahan zaman memaksa penduduk untuk lebih kreatif. Pada tahun 2005, penduduk desa memasang kabel katrol yang bisa mereka gunakan untuk membawa pasokan makanan melewati ngarai.

Karena tebing berbatu ini semakin sulit untuk didaki. Namun bagi sebagian penduduknya, mendaki adalah hal yang biasa.

Tak mau terperosok dalam kebodohan, generasi muda di desa ini mulai bersekolah. Meski harus berjalan sejauh 14 km, anak-anak tetap tinggal di desa ini tanpa mengeluh.

Menurut salah seorang penduduknya, Mohammad Nasser Alshariqi, mereka nyaman tinggal di Al Sogara. Meskipun sulit namun tempat mereka lahir adalah rumah yang penuh cinta.

Karena kecilnya desa ini, para penduduk menganggap bahwa jumlah mereka yang sedikit sangat pas untuk mereka. Mereka tetap tinggal di sini meski keadaan cukup sulit.

Para penduduknya hidup dengan bertani dan mengembala. Ada tanaman delima, kenari, persik, aprikot, jeruk, ara, bawang putih sampai sayur. Meski kini, air semakin sulit di dapat karena mata air mulai mengering.

Penduduk Al Sogara identik dengan keramahannya. Mereka akan menawarkan makanan dan minuman kepada tamu karena merasa senang.

Hal paling dasar yang berubah sejak 500 tahun yang lalu hanyalah listrik dan teknologi. Kalau dulu harus mendaki, kini desa ini bisa di capai dengan mobil sampai ke area lembah.

SUMBER : LEGENDA QQ POKER ONLINE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *