LegendaQQ Lounge – Fakta ADHD pada Anak Perempuan, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan kondisi mental yang biasanya didiagnosis pada masa kanak-kanak. Kondisi ini melibatkan pola perilaku lalai, hiperaktif dan/atau impulsif. Adapun manifestasi gejala dapat berefek negatif dalam kehidupan sehari-hari individu yang bersangkutan.
Banyak stereotip yang menyelimuti kondisi ini, salah satunya adalah ADHD lekat pada anak laki-laki. Memang benar bahwa gangguan ini lebih rentan dialami oleh anak laki-laki, bahkan risikonya tiga kali lipat dibandingkan perempuan. Namun tidak bisa ditampik jika ADHD juga dapat terjadi pada anak perempuan.
Di sisi lain, fakta tersebut sering kali membuat orangtua dan orang di sekitar kurang peka terhadap kondisi anak perempuan yang mungkin mengalami ADHD. Jika tidak ditangani, masalah ini bisa berpengaruh signifikan pada kehidupan mereka.
Gejala
Menurut beberapa penelitian yang telah terpublikasi, anak perempuan dengan ADHD cenderung memiliki bentuk perilaku lalai. Setiap gejala hiperaktif dan impulsif yang dialami anak perempuan kemungkinan akan bermunculan secara berbeda dari anak laki-laki dengan ADHD.
Gejala ADHD yang mungkin berkaitan dengan anak perempuan, mencakup:
Kurang perhatian: anak perempuan dengan ADHD bisa mengalami masalah pada tingkat konsentrasi.
Fokus mudah teralihkan: anak perempuan dengan ADHD dapat dengan mudah terganggu oleh sesuatu yang menurutnya menarik perhatian.
Hiperaktif: beberapa anak perempuan dengan ADHD cenderung menunjukkan perilaku bergerak yang tidak biasa. Mereka mungkin akan merasa gelisah, berjalan terhuyung-huyung, atau melakukan tindakan mencoret-coret.
Impulsif: anak perempuan dengan ADHD mungkin mengalami emosi yang kuat. Tidak jarang mereka kesulitan bersikap layaknya anak pada umumnya di masyarakat.
Malfungsi tindakan: anak perempuan dengan ADHD mungkin memiliki keterampilan manajemen waktu yang buruk. Mereka cenderung kesulitan mengikuti berbagai petunjuk atau menyelesaikan tugas.
Faktor risiko
Seorang anak perempuan dengan ADHD yang tidak mendapatkan diagnosis dan pengobatan sampai menginjak dewasa, mungkin berisiko mengalami situasi tertentu dalam hidupnya. Situasi tersebut menyangkut harga diri rendah, rawan mengalami stres, mengembangkan gangguan kecemasan, sampai depresi.
Bicara perihal faktor risiko yang dapat berhubungan dengan ADHD pada anak perempuan, ini mungkin meliputi berbagai faktor, seperti:
Riwayat keluarga dengan ADHD.
Terpapar timbal dan/atau pestisida sebelum kelahiran atau pada masa kanak-kanak.
Terpapar alkohol dan/atau tembakau pada masa prenatal.
Trauma atau cedera pada otak.
Kelahiran prematur.
Kelahiran dengan berat badan lahir rendah.
Diagnosis
Jika anak perempuan menunjukkan tanda-tanda ADHD di rumah atau di sekolah, ada baiknya orangtua segera mengonsultasikannya dengan profesional kesehatan mental berspesialisasi dalam kondisi kesehatan mental anak. Dalam menentukan diagnosis, profesional kesehatan mungkin akan mengevaluasi tanda spesifik yang berhubungan dengan ADHD, seperti:
- Gejala yang diperlihatkan anak.
- Kesulitan menyelesaikan tugas di sekolah dan di rumah.
- Dampak dari gejala yang ditunjukkan.
- Durasi gejala.
- Pengaruh gejala pada kehidupan sehari-hari.
Profesional kesehatan mungkin juga akan memeriksa riwayat kesehatan anak, termasuk kesehatan fisik dan mental lain untuk mengesampingkan kondisi.
Pengobatan
Pengobatan dan perawatan untuk ADHD pada anak perempuan mungkin melibatkan resep obat, psikoterapi, atau kombinasi keduanya. Di sisi lain, orangtua atau pengasuh juga dapat membantu mengelola kondisi sang anak dengan:
- Mengajak anak melakukan kegiatan bermanfaat dan menyenangkan, seperti berolahraga atau bermain secara tim.
- Memberikan kesempatan pada anak untuk menghabiskan waktu di luar ruangan atau di alam terbuka.
- Mencukupi asupan nutrisi anak.
- Menerapkan jadwal istirahat dan tidur secara teratur pada anak.
- Menghargai pencapaian anak.
- Mengeksplorasi pilihan perawatan dari tenaga profesional, seperti terapi perilaku dan terapi kelompok.
- Memperkaya pengetahuan dengan membaca hasil penelitian, buku, atau artikel yang relevan dengan topik ADHD pada anak perempuan.
Risiko komplikasi jika anak tidak mendapatkan diagnosis dan pengobatan
Gejala ADHD sering kali tidak membaik jika tidak mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Bahkan gejala yang awalnya ringan bisa menyebabkan kesusahan yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari anak.
Fakta ADHD pada Anak Perempuan, terdapat beberapa potensi komplikasi yang sebaiknya diwaspadai. Komplikasi tersebut meliputi:
- Mudah tersulut emosi yang berimbas pada konflik reguler dalam hubungan dengan orang tua, guru, dan teman.
- Rentan terhadap praktik penolakan atau intimidasi dari orang lain.
- Mengalami isolasi secara sosial.
- Mengalami masalah tidur secara terus-menerus.
- Berisiko mengalami gangguan makan.
ADHD pada anak perempuan bisa menjadi tantangan besar, baik untuk individu yang bersangkutan, orangtua, guru, bahkan orang lain di sekitar anak. Dengan demikian, kesadaran orang-orang sekitar dalam mengenali tanda-tanda yang mengarah pada ADHD menjadi sangat penting. Untuk memastikan keraguan tersebut, diperlukan kerja sama dengan pihak profesional kesehatan mental untuk menetapkan diagnosis.