Folat Bantu Cegah Preeklamsia
www.legendaqqlounge.com – Preeklamsia masih menjadi ‘hantu’ yang menakutkan bagi ibu hamil. Jika tak ditangani dengan tepat, preeklamsia bisa berujung fatal.
Preeklamsia merupakan kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine.
Kondisi ini umumnya terjadi setelahh usia kehamilan di atas 20 minggu. Tekanan darah tinggi menjadi salah satu ciri khas preeklamsia.
Preeklamsia juga dapat memengaruhi sistem organ tubuh, mulai dari liver, penglihatan, nyeri perut, muntah-muntah, hingga gangguan pada paru.
Preeklamsia sebenarnya bisa dicegah dengan mengenal faktor risiko. Seorang perempuan disarankan mempersiapkan diri secara matang sebelum hamil,
salah satunya dengan mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang mengandung asam folat.
Anggota Himpunan Kedokteran Fetomaternal Surabaya, Nareswari I Cininta menyarankan perempuan mengonsumsi asam folat sebelum hamil.
Cara ini bisa membantu menurunkan risiko terjadi preeklamsia.
“Saya sendiri merekomendasikan asam folat diberikan saat hamil atau hamil pertama.
Tapi, ada satu studi meta analisis yang mengatakan bahwa asam folat yang diberikan saat hamil tidak terlalu memberikan efek signifikan,”
jelas dokter yang akrab disapa Ninta itu, dalam Media Edukasi Mengenai Preeklamsia pada Ibu Hamil, beberapa waktu lalu.
Sebuah studi di Kanada juga menemukan, konsumsi asam folat dosis tinggi atau sebanyak 4 miligram per hari dapat menurunkan risiko preeklamsia hingga dua kali lipat.
Pemberian asam folat memang direkomendasikan selama kehamilan. Asam folat memberikan manfaatnya untuk perkembangan janin.
Ahli ginekologi lain, Manggala Pasca Wardhana juga setuju bahwa konsumsi asam folat baik untuk kehamilan dan kondisi janin.
“Asam folat adalah salah satu vitamin yang kadarnya tidak cukup di dalam tubuh ibu hamil, sehingga direkomendasikan untuk diberikan dalam bentuk vitamin,” kata Manggala.
Kendati demikian, tak semua negara mempraktikkan hal tersebut. Studi yang membuktikan efektivitas asam folat untuk mencegah preeklamsia juga masih terbilang sedikit.
“Belum jadi rekomendasi apakah asam folat ini bisa mencegah preeklamsia atau tidak, karena cuma ada satu atau dua penelitian,” jelas Manggala.