Hoaks Soal Sperma Yang Masih Dipercaya
ARTIKEL KESEHATAN ARTIKEL UNIK

Hoaks Soal Sperma Yang Masih Dipercaya

LEGENDAQQ_LOUNGE, Hoaks soal masih di percaya. Bukan hanya soal sperma membuahi sel telur, edukasi seksual adalah salah satu hal penting untuk diajarkan kepada generasi muda.

Edukasi seksual sejak dini dapat membantu pemahaman akan sistem reproduksi yang benar, melindungi diri pelecehan seksual, sekaligus mencegah perilaku yang tidak diinginkan.

Gak Benar, Hoaks soal Sperma yang Masih Dipercaya

Hoaks soal satu bentuk dari edukasi seksual ini adalah tahu mana informasi yang benar dan tidak, termasuk pengetahuan tentang sperma. Ada beberapa hoaks seputar sperma yang masih beredar luas dan perlu diluruskan. Apa saja?

Motilitas sperma seperti atlet renang tingkat olimpiade

Saat ejakulasi, sekitar 20-300 juta sperma keluar untuk mengarungi perjalanan menuju sel telur. Nah, sering kali kita diceritakan bahwa sperma bersaing layaknya atlet renang Michael Phelps dan Joseph Schooling demi mencapai sel telur.

Salah besar! Pertama, motilitas (kemampuan bergerak) sperma terbagi menjadi tiga:

Progresif: Bergerak lurus atau melingkar.
Non-progresif: Tidak bergerak lurus.
Non-motil: Tidak bergerak sama sekali.
Dengan kata lain, tidak semua sperma akan aktif berenang layaknya atlet olimpiade.

Kedua, bukan trek renang biasa, “rute” yang harus dilalui sperma lebih mirip “trek latihan militer” yang penuh rintangan. Makanya, tidak aneh jika diperlukan “kerja keras” agar terjadi kehamilan.

Was ist ein Spermiogramm? | praxisvita.de

Malahan, saluran organ reproduksi perempuan juga “turun tangan” untuk membantu agar sperma sampai di tujuan. Agar cepat sampai ke sel telur, otot rahim (uterus) menarik sperma agar bisa cepat sampai ke tuba fallopi.

“Faktanya, dari rata-rata 250 juta sperma dalam sekali ejakulasi, hanya ratusan yang benar-benar sampai di tuba fallopi. Bukan jalur lomba renang standar, lintasan yang harus dilewati sperma lebih mirip jalur rintangan militer,” papar Robert D. Martin,

kurator emeritus The Field Museum of Natural History di Illinois, Amerika Serikat (AS), dalam esainya, “The macho sperm myth”, yang dimuat di majalah Aeon.

Sperma langsung mati begitu keluar

Ini tidak sepenuhnya benar. Yang benar adalah, umur sperma tergantung dari tempat di mana ia “mendarat”. Sperma sendiri memiliki gel untuk melindunginya dari kandungan asam dalam saluran reproduksi perempuan. Gel tersebut akan mencair dalam waktu 20-30 menit karena enzim dari kelenjar prostat.

saat dikeluarkan di dalam vagina, sperma bisa bertahan hingga 5 hari. Ini karena saat masa pembuahan, lendir serviks yang menipis dan berubah keasamannya menciptakan lingkungan yang ramah bagi sperma.

BACA JUGA : Penting Manfaat Tidur untuk Turunkan Berat Badan, Jangan Sepelekan!

Jika sperma mendarat di permukaan yang dingin dan kering, barulah sperma akan mati dalam beberapa menit. Bila mendarat di permukaan yang panas (seperti air panas atau air hangat), maka sperma akan langsung mati.

Sperma langsung menuju ke sel telur

saat sperma keluar dari penis, maka mereka tidak akan langsung menuju rahim. Seperti yang disinggung pada poin pertama, mereka harus melewati berbagai “tempat perhentian”, hingga sperma terkuatlah yang bertahan.

Befruchtete Eizelle: So entsteht ein neues Leben

Bila diurutkan, rute yang harus dilalui sperma adalah:

Vagina
Serviks
Rahim
Tuba fallopi
Indung telur (ovarium)

Saat mencapai tuba fallopi, beberapa sperma akan menempel di sel epitel pada saluran telur (oviduk) atau tersimpan dalam sebuah bilik kecil di leher rahim (serviks) hingga masa pembuahan tiba.

Celana dalam tidak baik untuk kualitas sperma

laki-laki yang menggunakan celana dalam model bokser memiliki kandungan sperma 17 persen lebih banyak daripada pemakai celana dalam model briefs.

Namun, studi tersebut tidak mampu secara mutlak memastikan bahwa pakaian dalam yang ketat (seperti model briefs) menyebabkan jumlah sperma lebih rendah.

Sebab, peneliti mengesampingkan faktor-faktor lain yang dapat menurunkan jumlah sperma, seperti obesitas, merokok, penggunaan bak mandi air panas, dan sebagainya.

Selain itu, ada pula fakta bahwa tubuh laki-laki dapat mengimbangi suhu panas berlebih di testis dengan melepaskan sedikit hormon perangsang folikel penghasil sperma.

Sperma akan terus prima seumur hidup

Meskipun proses pembentukan sperma (spermatogenesis) terus terjadi hingga akhir hayat, kualitas sperma dan motilitas sperma sejatinya menurun seiring penuaan. Ini bisa berdampak buruk pada mutasi gen sang anak, sebagai “warisan alamiah” yang diturunkan dari orangtua.

Menurut sebuah penelitian di Islandia yang diterbitkan dalam jurnal Nature tahun 2017, warisan mutasi gen dari sperma pria yang sudah berusia senja empat kali lebih mungkin diturunkan ke keturunannya.

Bukan hanya kemiripan fisik, penyakit turunan pun lebih mungkin diturunkan pada anak.

SUMBER BERITA : LEGENDA QQ POKER ONLINE.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *