LEGENDAQQLOUNGE — Dukungan untuk Ketua Umum Komite Beladiri Indonesia (KOBI) Ardhi Bakrie terus bermunculan. Mengingat jasa besar nya, kali ini dukungan mengalir dari Max Metino, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Juri One Pride MMA.
Max meminta masyarakat untuk mengingat jasa Ardhi Bakrie yang membangkitkan olahraga Indonesia, khususnya mixed martial artsi (MMA). Ardhi Bakrie mampu membuat olahraga MMA kembali hidup lewat One Pride.
“Sejak pelatihan MMA mulai masuk Indonesia di tahun 2000 & MMA Promotion mulai berkembang di tahun 2003, yang kemudian sayangnya mengalami keterpurukan di tahun 2004/2005,” kata Max di Instagram.
Sempat 12 Tahun MMA mengalami Keterpurukan
“Setelah 12 tahun lamanya MMA terpuruk dan vacum, saya tetap terus berlatih MMA penuh harapan, akhirnya di tahun 2016 saya seperti mendapatkan Air Segar ditengah Panas & keringnya gurun pasir.
Berdirilah One Pride MMA Promotion bersama dengan KOBI yang akhirnya membangkitkan kembali Industri MMA di Indonesia”, lanjutnya.
Max melanjutkan, Ardi Bakrie mampu menciptakan, mengangkat, membesarkan atlet-atlet MMA tanah air sampai dengan saat ini, layaknya orang tua kepada anaknya.
Yang memberikan efek domino yang positif dan segar dalam keolahragaan beladiri di Indonesia, bahkan walaupun di tengah pandemi, One Pride tetap berjuang demi para atlet-atletnya.
“Sesuai dengan arahan Pemerintah, One Pride tetap produktif dengan menjalani prosedur prokes kesehatan yang ketat.
Agar roda perekonomian tetap berjalan demi kelangsungan hidup para petarung-petarung dan Camp2nya,” jelas Max Metino.
“Murni dari lubuk hati saya yang terdalam Rasa Hormat dan Rasa Terima Kasih yang sebesar2nya kepada saudaraku Bapak Ketum Anindya Ardiansyah Bakrie & Ibu Ketum Nia Ramadhani,
yang telah menciptakan & membangkitkan kembali MMA di Indonesia.
Dan terus mendukung kita semua para atlet2 MMA, begitu Cintanya beliau untuk terus berkarya untuk Bangsa dan Negara ini”, lanjutnya.
Sebelumnya, dukungan dari insan olahraga mengalir untuk Ardi. Dari mulai petarung One Pride, Rudi ‘Ahong’ Gunawan hingga salah satu tim Oneprix, Doni Racing School 35 Academy.