Kemunculan Fenomena Kesurupan Massal
www.legendaqqlounge.com – Fenomena kesurupan sudah tidak asing lagi di masyarakat Indonesia. Kesurupan seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Namun sebenarnya ada istilah medis yang bisa menjelaskan fenomena kesurupan ini.
Dalam dunia medis, kesurupan dikenal dengan dissociative trance disorder (DTD). Menurut ilmu kejiwaan, kesurupan terjadi karena ada gangguan mental. Sementara menurut neurosains, kesurupan terjadi karena aktivitas dalam otak.
Jika kesurupan adalah gangguan kejiwaan yang bisa dijelaskan secara ilmiah, mengapa bisa terjadi kesurupan massal?
Dokter Spesialis Bedah Saraf Ryu Hasan mengatakan, kesurupan tak pernah terjadi ketika seseorang sedang sendirian. Kesurupan terjadi saat seseorang di keramaian. Hal ini dikarenakan orang kesurupan berusaha mencari perhatian orang banyak.
Sementara di keramaian tersebut, alam bawah sadar seseorang juga ikut menyadari bahwa dirinya membutuhkan perhatian. Sehingga banyak orang ‘ikut-ikutan’ kesurupan dalam keramaian.
“Jadi iya, kesurupan itu menular, karena orang-orang disekitarnya bakal sadar bahwa dia juga butuh perhatian, jadi dia ikut-ikutan kesurupan,” kata Ryu dalam diskusi bersama Ask The Experts Edisi 226, Selasa (11/5).
Kesurupan juga lebih mungkin menular di kelompok yang percaya dengan mistisme dan memahami konsep dari kesurupan. Orang-orang yang sudah diperkenalkan pada hantu, atau makhluk mistis lainnya sejak kecil akan lebih mudah kesurupan karena sudah menerima konsepnya di alam bawah sadar.
Namun Ryu menekankan, kesurupan tak terjadi karena ada makhluk asing atau benda astral yang mencoba memasuki tubuh. Kesurupan sepenuhnya terjadi karena aktivitas otak yang melibatkan sirkuit emosi, memori, dan motorik.
“Sehingga kesurupan itu bukan karena ada hantu genderuwo atau kuntilanak masuk ke dalam tubuh, tubuh kita selalu mengikuti hukum alam, kesurupan terjadi karena aktivitas alamiah dalam otak,” kata Ryu.
Faktor genetik
Ryu menjelaskan, seseorang yang tumbuh dalam keluarga yang percaya mistis akan lebih mudah kesurupan. Penyebabnya adalah karena orang tersebut sudah mengenal konsep kesurupan sejak kecil. Ia juga mungkin sudah berulang kali melihat orang kesurupan sehingga terekam dalam memori si anak.
Menurut Ryu, kesurupan juga terjadi karena faktor genetik. Ada beberapa keluarga yang memang ‘berbakat’ kesurupan, seperti keluarga yang seluruhnya anggotanya menjadi pemain kuda lumping.
“Orang yang sudah dikenalkan main kuda lumping sejak kecil, maka dia jadi bisa lebih mudah kesurupan. Ada faktor genetik? Ya, ada beberapa orang yang sangat ‘berbakat’ kesurupan karena lingkungannya mendukung begitu,” ujarnya.