Upaya Mengelola Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat
ARTIKEL UNIK BANDARQ

Upaya Mengelola Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat

Legendaqq Lounge – Upaya mengelola Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat membawakan Indonesia ke penghargaan bergengsi Blue Park Awards tingkatan emas dari Marine Conservation Institute. Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian jadwal Konferensi Kelautan Dunia The 2nd Oceans Conference( UNOC) yang berlangsung di Lisbon, Portugal, minggu kemudian.

Mengutip penjelasan pers di web website Departemen Kelautan serta Perikanan( KKP), Jumat( 8/ 7/ 2022). Ini ialah wujud pengakuan terhadap upaya konservasi binatang liar laut yang sudah penuhi standar paling tinggi berbasis sains. Penghargaan PBB tersebut diberikan tiap tahun semenjak diluncurkan pada 2017.

” Aku merasa terhormat dapat mewakili pemerintah Indonesia menerima penghargaan yang berarti ini. Pemerintah Indonesia, pemerintah Provinsi Papua Barat, serta warga Raja Ampat secara tulus mengantarkan rasa terima kasih atas pengakuan terhadap pengelolaan efisien di Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat,” Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Victor Gustaaf Manoppo, berkata.

Upaya Mengelola Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat

Dia menyebut kalau grupnya sudah memprioritaskan Kawasan Konservasi Perairan selaku salah satu kebijakan berarti dalam melindungi serta melindungi sumber energi laut. Dia pula menerangkan, Kawasan Konservasi Perarian Raja Ampat sudah mengalami bermacam tantangan.

Pengawasan terhadap peraturan zonasi, kenaikan pemahaman warga. Promosikan aktivitas wisata yang berkepanjangan, dan kenaikan ekonomi warga lokal diklaim jadi fokus pemerintah. Tidak hanya itu, kerja sama lintas zona, tercantum dengan warga setempat. Pula berfungsi krusial dalam menanggapi bermacam tantangan konservasi di situ.

Kedudukan Warga Lokal

Victor berkata kalau penghargaan emas Blue Park ini mustahil diraih tanpa inspirasi warga Raja Ampat. Intensitas dalam melindungi kawasan berakar kearifan lokal warga lokal sudah jadi mitra dalam menguatkan pengelolaan kawasan.

Dia mengatakan,” Aku mengucapkan terima kasih yang tulus pada warga, organisasi. Serta segala entitas yang telah menolong kawasan Raja Ampat sampai dikala ini. Dengan bangga dapat aku terima penghargaan ini.”

Victor pula berjanji buat terus tingkatkan pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia. Sehingga di masa mendatang, warga global bisa memandang keberhasilan Kawasan Konservasi Perairan lain. Pula, berikan akibat positif untuk laut serta masyarakatnya.

Upaya Mengelola Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat

Raja Ampat bergabung dengan jaringan tumbuh dari 24 Blue Parks di dekat lautan global yang dinilai sudah penuhi standar paling tinggi berbasis sains buat daya guna konservasi. Presiden Marine Conservation Institute, Dokter. Lance Morgan mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan Blue Parks tahun ini.

Dokter. Morgan berkata,” Kami berharap Penghargaan Blue Parks 2022 hendak menginspirasi Bandar Q lebih banyak warga serta pemerintah buat berkomitmen pada proteksi yang kokoh serta efisien untuk ekosistem laut yang kritis.”

Jadi Inspirasi

Sejalan dengan kebijakan KKP yang ditegaskan Menteri Kelautan serta Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam gelaran UNOC 2022, Indonesia” berkomitmen menghasilkan kesehatan laut.” Ini dibuktikan lewat capaian komitmen Indonesia dalam kawasan konservasi perairan, Bulan Cinta Laut, serta Penangkapan Ikan Terukur, grupnya menyambung.

Upaya Mengelola Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat

Terpaut Raja Ampat, kendati berpanorama mempesona, kawasan ini berlokasi strategis dalam menjaring sampah, lapor kanal Regional Liputan6. com. Posisi kabupaten berisi 2. 713 pulau tersebut jadi perbatasan terluar Indonesia, yang pula dekat dengan pusaran sampah laut terbanyak di dunia, The Great Pacific Garbage Patch.

Bersumber pada data Dinas Pelindungan serta Pengelolaan Area Hidup( PPLH) Kota Sorong tahun 2021, sampah dari Kota Sorong serta Kabupaten Sorong ikut terbawa arus sampai hingga di pantai- pantai Raja Ampat. Sebab itu, sampah jadi salah satu isu sungguh- sungguh yang dialami destinasi wisata tersebut. Penyadartahuan dalam pengelolaan sampah kesimpulannya jadi salah satu jadwal utama dalam aktivitas konservasi di Raja Ampat.

Pengelolaan Sampah

Untuk warga lokal, konservasi sesungguhnya bukan perihal baru. Filosofi leluhur mereka: Hutan merupakan Mama, Laut merupakan Ayah, serta Pesisir merupakan Anak, secara tidak langsung mengarahkan melindungi alam secara terpadu.

Lebih dari separuh kawasan Raja Ampat merupakan bagian dari kawasan konservasi, laut ataupun daratan. Dengan kata lain, ruang kelola buat kepentingan ekonomi ataupun pemanfaatan sumber dayanya sangat terbatas.

BACA JUGA : Permasalahan Covid- 19 Hotel Kasino Ikonis Di Makau Dituntut Tutup

Mengalami tantangan hendak tumpang tindihnya kepentingan, tercantum tingkatkan kedudukan warga lokal, pemerintah pusat sudah mengimplementasikan Rencana Zonasi Daerah Pesisir serta Pulau- pulau Kecil( RZWP- 3- K). Sejalan dengan itu, Pemerintah Kabupaten( Pemkab) Raja Ampat pula mengusung geopar, selaku salah satu konsep penglolaan kawasan yang diinisiasi UNSECO.

Lewat visinya” Memuliakan Peninggalan Geologi, Kenekaragaman Biologi serta Budaya buat Tingkatkan Kesejahteraan Warga lewat Pemanfaatan Secara Lestari serta Pembangunan Berkepanjangan di Segala Kawasan,” Geopark Raja Ampat mengelola nyaris 51 persen dari luas kawasan kabupaten.

Dari bukit- bukit di daratan serta pulau- pulaunya, sampai gua- gua di dasar permukaan air laur. Pengelolaan keberlanjutan dicoba dengan tingkatkan kedudukan warga adat serta warga lokal di Raja Ampat.

SUMBER BERITA : LEGENDA QQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *