Uncategorized

5 Mitos soal Ngorok yang Salah Kaprah

Ngorok yang Salah Kaprah

www.legendaqqlounge.com – Tak bisa dimungkiri, ngorok atau mendengkur memang terasa mengganggu. Ada beberapa mitos yang tersebar mengenai ngorok.

Bukan soal suara berisik yang ditimbulkan, ngorok juga berarti menjadi sinyal bahaya terkait kondisi kesehatan tubuh. Ahli somnologi atau kesehatan tidur, dr Andreas Prasadja mengatakan, 95 persen kasus mendengkur mengarah pada sleep apnea atau henti napas saat tidur.

Artinya, ngorok atau mendengkur tak bisa dianggap sepele.

Namun, sayangnya beberapa mitos yang tersebar membuat ngorok kerap dianggap hal yang biasa dan tak mendapatkan perhatian lebih.

Berikut beberapa mitos soal ngorok dan faktanya.

1. Ngorok itu wajar kok!

Satu hal yang jadi keprihatinan Andreas adalah ngorok yang kerap dianggap wajar. Tak hanya itu, ngorok bahkan kerap jadi bahan canda.

“Orang yang ngorok, tiap tidur itu mempertaruhkan nyawa, membahayakan nyawa,”ujar Andreas, pada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu

Saluran napas yang rileks bisa menimbulkan suara atau biasa disebut ngorok. Namun, saat tertutup, orang akan merasa sesak, bahkan bukan tidak mungkin saluran napas ini akan tertutup cukup lama sehingga tubuh kekurangan oksigen.

Ngorok bukan aktivitas yang wajar. Penting untuk memperhatikan kebiasaan ngorok pasangan dan mengambil tindak lanjut saat kebiasaan ini berlangsung beberapa hari berturut-turut.

2. Ngorok berarti tidurnya nyenyak

Sebagian orang menganggap bahwa ngorok adalah pertanda tidur yang nyenyak. Padahal, kenyataannya tidak demikian.

Psikiater Dharmawan A. Purnama mengatakan, ngorok bukan pertanda seseorang tidur nyenyak. Justru, ngorok merupakan indikasi medis.

“Jangan dikira kalau ngorok itu tidurnya nyenyak. Ngorok berarti ada yang tersumbat pada saluran pernapasan atau permasalahan pada otak,” kata Dharmawan kepada CNNIndonesia.com saat dihubungi secara terpisah.

Dia menyarankan setiap orang untuk memeriksakan ngorok atau kebiasaan mendengkur ke dokter agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Kebiasaan ngorok atau mendengkur tak bisa dianggap sepele. Sayangnya, beberapa mitos membuat ngorok tak mendapatkan perhatian khusus. Ilustrasi. Beberapa mitos membuat ngorok kerap dianggap sepele. (iStockphoto/RyanKing999)

3. Impotensi tidak berhubungan dengan ngorok

Ngorok dan disfungsi ereksi alias impotensi tampaknya tidak berhubungan. Namun, percaya tidak percaya, keduanya saling berkaitan.

Andreas menuturkan mengorok bisa mengakibatkan impotensi. Bagaimana bisa?

Ereksi yang sehat diperoleh dari penis yang sering dilatih. Bukan dengan fantasi seksual, penis dilatih secara otomatis saat tidur.

Andreas menjelaskan, ada empat tahapan dalam siklus tidur sehat, yakni N1 (tidur ringan), N2 (tidur sedang), N3 (tidur dalam), dan R (REM atau rapid eye movement) atau disebut tahap tidur mimpi.

Normalnya, pria akan ereksi di tahap tidur R. Ereksi akan terus berlangsung hingga ia bangun. Namun, sleep apnea yang ditandai dengan ngorok membuat pria terbangun tanpa terjaga karena saluran napas tersumbat. Ini bisa mengganggu tahap tidur R.

“Pada pria yang mengalami sleep apnea, tahap tidur R-nya akan berkurang atau bahkan nol. Ini menyebabkan libidonya berkurang, lama-lama disfungsi ereksi,” katanya.

4. Cuma manusia yang bisa ngorok

Siapa bilang? Ngorok tak hanya jadi kebiasaan yang dimiliki manusia, tetapi juga hewan, terutama mamalia.

Andreas bercerita, sebuah riset pernah dilakukan pada anjing. Riset menemukan, ngorok pada anjing bisa menimbulkan sejumlah efek samping termasuk hipertensi dan pembesaran tonsil atau amandel.

“Kita temukan amandel anjing jadi membesar. Jadi, getaran dari ngorok ini membuat amandel jadi besar,” imbuhnya.

5. Alkohol bisa bantu kurangi ngorok

Susah tidur? Minum saja alkohol. Saran seperti ini barangkali kerap Anda dengar.

Memang benar, alkohol bisa membuat Anda cepat mengantuk tetapi tidak akan membuat Anda terhindar dari ngorok. Andreas mengingatkan, konsumsi alkohol jadi salah satu faktor risiko ngorok.

“Alkohol membuat saluran napas jadi lembek. Kita tahu, nih, ada orang enggak mendengkur. Tapi, dia jadi mendengkur begitu konsumsi alkohol,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *