ARTIKEL KESEHATAN

3 Tops Memilih Celana Dalam Agar Organ Intim Tetap Sehat

Organ Intim Tetap Sehat

www.legendaqqlounge.com – Apa pertimbangan anda saat membeli celana dalam? Jika itu adalah bentuk atau warnanya yang menggemaskan, maka anda salah.

Ada faktor-faktor lain yang perlu di perhatikan dalam memilih celana dalam demi menunjang keseshatan organ intim.

Bagi beberapa orang, termasuk mereka yang memiliki kulit sensitif di bagian organ intim, pemilihan celana dalam adalah hal yang patut di pertimbangkan dengan tepat.

Orang dengan kulit sensitif rentan terhadap infeksi, termasuk jamur dan bakteri di organ intim.

Perempuan dengan kulit sensitif perlu mempertimbangkan penggunaan bahan tertentu yang memungkinkan kulit di sekitar organ intim bisa bernapas.

Sebab, bagaimana pun jamur dan bakteri cenderung berkembang biak di tempat yang lembap dan gelap.

Berikut tips memilih celana dalam, mengutip berbagai sumber.

1. Bahan yang tepat

Tak semua pakaian dalam di buat sama. Ada jenis pakaian tertentu yang justru bisa menyebabkan iritasi. Salah satunya bisa di lihat dari bahan kain yang di gunakan.

Mengutip The Healthy, serat alami seperti kain terbaik karena lembut dan nyaman di kulit. Kain katun juga membuat kulit tetap bisa bernapas.

Anda juga sebenarnya bisa memilih celana dalam yang terbuat dari kain sintetis seperti nlon, spandeks, dan polyester. Namun, anda perlu hati-hati saat menggunakannya.

Studi yang di terbitkan dalam European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology menunjukkan bahwa pakaian dalam yang terbuat dari kain sintetis meningkatkan risiko infeksi jamur.

Namun, tak semua ahli setuju pada hasil studi tersebut. Ahli ginekologi Jen Gunter mengatakan, menjalani pola makan yang tepat justru lebih pentin untuk menghindari infeksi jamur.

2. Pastikan ukuran yang pas

Apa pun alasannya, ukuran celana dalam yang pas adalah hal yang paling penting untuk di jadikan pertimbangan. Selain membuat anda lebih nyaman, ukuran yang pas juga bisa mencegah terjadinya iritasi.

“Mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketak dapat menyebabkan gesekan dan menimbulkan kista, rambut yang tumbuh ke dalam, kutil, dan masalah lainnya,” ujar ahli genekologi, Parl Ghodsi, mengutip Huffington Post.

ilustrasi celana dalam wanita

3. Penggunaan tali tak selalu buruk

Beberapa jenis celana dalam seperti thong atau G-string melibatkan penggunaan tali pada bagian samping. Anda boleh-boleh saja menggunakan celana dalam jenis ini, asal kain dan ukurannya tidak menyebabkan iritasi.

Untuk celana dalam jenis ini, pastikan area vagina tertutupi oleh kain katun.

Penelitian pada tahun 2018 pernah membandingkan penggunaan celana dalam dengan tali dan yang bisa. Hasilnya, tak di temukan adanya perbedaan dalam hal infeksi jamur, vaginosis bakterial, atau infeksi saluran kemih. Penelitian hanya menemukan peningkatan insiden infeksi jamur dengan celana dalam non-katun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *