Peneliti Yakin Harimau Jawa Masih Hidup, Ini Bukti Fotonya
LEGENDA QQ LOUNGE, Peneliti yakin bahwa sang loreng masih berjalan di tanah Jawa. Peneliti ini menyodorkan bukti fotonya.
Harimau Jawa atau Panthera tigris sondaica dinyatakan sudah punah. Peneliti itu adalah Direktur Peduli Karnivor Jawa (PKJ), Didik Raharyono.
Dia mendapatkan foto harimau Jawa dari seorang pemburu yang tidak mau disebutkan identitasnya.
“Foto itu berasal dari warga lokal. Mereka punya komunitas pemburu babi hutan, komunitas ini agak tertutup, dia tidak mau disebutkan namanya,”
Foto itu diambil pada September 2018. Pada 3 Desember 2018, Didik mendatangi lokasi tempat ditemukannya harimau. Dia tidak langsung mempublikasikan foto itu.
“Saya sudah klarifikasi lokasi, fotonya, kejadiannya seperti apa, siapa saja saksinya, bagaimana kronologinya, kita lihat background tanahnya,” kata dia.
Didik Raharyono juga sempat menyampaikan hasil temuannya ini pada forum webinar Global Tiger Day 2020 yang digelar PP Kagama Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana,
Pada 9 Agustus lalu. Dia hanya menyebutkan lokasi penampakan harimau Jawa ada di wilayah administrasi Ganjar Pranowo tanpa memerinci lokasi spesifik lebih lanjut.
“Saya hanya bilang di Jawa Tengah, karena teman-teman nanti pada sensitif, khawatir nanti ada orang berbondong-bondong ke lokasi,” kata Didik, yang merupakan alumni Fakultas Biologi UGM.
Dia menyampaikan pemotret harimau Jawa itu juga mengaku pernah menembak harimau Jawa yang masih anakan pada masa 2015.
Dia menjual kumisnya sebagai jimat menurut kepercayaan orang Jawa.
Lalu, bagaimana publik bisa yakin bahwa itu adalah harimau Jawa? Bisa saja itu merupakan foto harimau Sumatera, bukan?
“Pola loreng wajah harimau Jawa lebih tipis dan jarang dibanding harimau Sumatera,” kata Didik.
DI BACA JUGA : Ratatouille Jadi Broadway Disiarkan Via TikTok
Harimau Sumatera, menurutnya, punya loreng di wajah dengan pola yang lebih rapat. Selain itu, moncong harimau Jawa lebih maju ketimbang harimau Sumatera.
“Moncong harimau Sumatera lebih pendek,” kata dia. Harimau endemik Pulau Jawa sudah dinyatakan punah.
The Union for Conservation of Nature (IUCN) dalam situs resminya menjelaskan harimau Jawa sudah dinyatakan punah sejak 1970-an.
Penyebab kepunahan adalah perburuan, kehilangan hutan sebagai habitat, dan kehilangan mangsa.
Harimau Jawa juga dipastikan punah lewat rapat Convention on International Trade in Endangered Species di Florida, Amerika Serikat, pada 1996.
Punah di Ujung Bedil Belanda
Harimau Jawa (Javan Tiger), yang bernama latin Panthera Tigris Sondaica, pernah hidup di sejumlah hutan di Pulau Jawa, mulai ujung Banyuwangi di Jawa Timur sampai Ujung Kulon di Banten.
Kini, tak satu pun hewan karnivora besar itu bisa dilihat lagi. Bahkan, pemerintah melalui Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia hanya memiliki ‘harta karun’ berupa sisa-sisa bagian tubuh (spesimen) hewan buas itu.
Pusat Penelitian Biologi LIPI, yang terletak di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyimpan dua spesimen kulit harimau Jawa, juga dua harimau Bali. Itupun peninggalan Belanda.
Termasuk dua spesimen harimau Jawa peninggalan Belanda tahun 1910, yang tersimpan dalam lemari khusus dan besar.
Kulit harimau itu tergantung bersama dua kulit harimau Bali dan beberapa macan tutul atau macan kumbang.
Juga terlihat sejumlah kerangka dan tengkorak kepala harimau.