Perjuangan Alim Arsad, Anak Buruh Sederhana yang Terpilih Sebagai Anggota Paskibraka
LEGENDAQQ LOUNGE – Perjuangan Alim Arsad, Anak Buruh Sederhana. Kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Ungkapan ini rupa-rupanya dialami oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bolaang Uki di Desa Tolondadu, bernama Alim Arsad. Ia merupakan salah satu yang terpilih untuk mewakili daerahnya sebagai Anggota Paskibraka Nasional di Istana Negara. Tak banyak yang tahu, perjuangannya menggapai mimpi hingga ke Jakarta ternyata cukup berliku.
BACA JUGA : Kamera 108 Megapixel Xiaomi Berlebihan
Datang dari latar belakang keluarga yang sederhana, siapa sangka jika Alim sempat hampir gagal menjadi Anggota Paskibraka Nasional lantaran masih harus bekerja mencari nafkah. Di samping kewajibannya sebagai siswa sekolah, Alim juga bekerja sebagai buruh panggul pasir dan batu untuk membantu kedua orang tuanya. Jalan terjal yang ia tempuh, kini menyisakan cerita haru atas keberhasilannya.
Bekerja sebagai kuli dan hampir dicoret sebagai Anggota Paskibraka
Latar belakang keluarga yang sederhana, membuat sosok Alim Arsad harus ikut bekerja keras untuk meringankan beban kedua orang tuanya. Selain menjadi pelajar, ia juga berprofesi sebagai buruh panggul pasir dan batu di desa yang terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara. Bahkan, pekerjaan sampingannya ini hampir membuatnya dicoret dari daftar Anggota Paskibraka Nasional.
Saat itu, jadwal antara latihan Paskibra di tingkat Kabupaten ternyata bentrok dengan jamnya bekerja. Oleh karena itu, ia kerap datang terlambat saat datang untuk latihan yang diselenggarakan setiap Jum’at, Sabtu, dan Minggu. Beruntung, nasib mujur rupanya masih berpihak kepada Alim. Hal ini terjadi ketika sejumlah purna Paskibra yang juga para pelatihnya, melakukan investigasi dan menemukan Alim sedang menjadi buruh panggul pasir dan batu.
Berusaha keras hingga berhasil lolos menjadi Anggota Paskibraka Nasional
Dari kenyataan yang ada, muncul rasa haru sekaligus perasaan bersalah dari para pelatih yang hendak mencoret dirinya. Mereka saat itu benar-benar paham, kenapa Alim selalu datang terlambat ketika latihan. “Saat saya dan Pak Ketua PPI (Ketua PPI Bolsel Rachman Abdullah) melihat, terus terang kami sedikit merasa bersalah karena nyaris mencoretnya. Soalnya kami lihat sendiri bagaimana si Alim bekerja untuk menambah pendapatan keluarganya,” Irsan Gobel, Pelatih Paskibra tingkat Kabupaten Bolsel
Dari sana, para pelatih ini kemudian memintakan izin agar Alim diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan Paskibraka di akhir pekan. Saat izin diberikan, siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bolaang itu juga ‘dihukum’ atas ketidakhadirannya yakni berupa latihan yang melatih fisik dan mentalnya. Dari serangkaian latihan yang dijalani, Alim akhirnya berhasil menjejakkan kaki di Istana Negara sebagai Anggota Paskibraka Nasional.
Membuat bangga orang tua dan daerah asalnya
Atas keberhasilannya itu, sosok Alim begitu dibanggakan oleh kedua orang tuanya. Terlebih, sang ibu yang bernama Nani Arsad mengatakan bahwa anaknya tersebut sudah sejak SMP ingin membantu keluarganya, yakni dengan menemani dirinya mengolah kebun milik orang yang dititipkan kepada keluarganya. Untuk hari Jum’at dan Sabtu, Alim juga membantu sang ayah bekerja mengangkut pasir dan batu. POKER ONLINE
“Saya benar-benar tidak bisa berkata apapun, karena anak saya (Alim) selalu berbuat hal yang baik untuk keluarga. Dia mau bantu bekerja dan kini membanggakan keluarga dan Bolsel secara luas,” kata Nani. Ya, Alim kini telah berhasil menjalankan tugasnya sebagai Anggota Paskibraka Nasional. Tak hanya membuat kedua orangtuanya bangga, tapi juga daerah asalnya.
Sosok seperti Alim Arsad di atas, menunjukkan bahwa kesuksesan tidak ditentukan dari mana dan apa latar belakangnya, tapi upaya dan kegigihan dalam menaklukkan setiap tantangan yang ada. Kalau kamu ngalamin seperti kisah di atas, tetap semangat dan jangan berkecil hati ya.