LEGENDAQQLOUNGE — Upacara Pembukaan Olimpiade 2020 di gelar di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, pada Jumat (24/7). Sejarah baru tercipta karena api yang di nyalakan di Olimpiade kali ini di klaim ramah lingkungan.
Menurut laporan AP, nyala api di Olympic Stadium dan kuali (cauldron) di sepanjang tepi pantai dekat Teluk Tokyo akan ditopang sebagian oleh hidrogen.
Apa bedanya dengan api di edisi Olimpiade sebelumnya?Sebelumnya, api di nyalakan dengan propana, bubuk mesiu, resin, hingga minyak zaitun; sejak kuali modern pertama pada Olimpiade Amsterdam 1928.
Aksi oper obor (torch relay) di perkenalkan delapan tahun kemudian di Berlin.Hidrogen di nilai lebih ramah lingkungan ketimbang propana karena tak menghasilkan karbon dioksida saat di bakar.
Kuali Tokyo yang berbahan bakar hidrogen diproduksi oleh pabrik di Prefektur Fukushima memakai energi terbarukan. Propana dan hidrogen dipakai selama estafet obor di Olimpiade 2020.
Kuali untuk Olimpiade 2020 dirancang oleh arsitek Kanada, Oki Sato. Konsep bola terinspirasi dari matahari terbentang seperti kelopak bunga, yang menurut penyelenggara mewujudkan vitalitas dan harapan.
Sebenarnya, penyelenggara Olimpiade London 2012 sempat menggembar-gemborkan rencana untuk obor rendah karbon, tetapi tidak bisa mendapatkan desain tepat pada waktunya.
Mereka malah menggunakan campuran propana dan butana.
Sementara itu, saat Olimpiade Rio 2016, ofisial Brasil mengakalinya dengan cara lain. Mereka memakai kuali yang lebih kecil untuk mengurangi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan.***