LegendaQQ Lounge – Virus Cacar Monyet Diduga Bisa Menular Melalui ASI, Monkeypox atau cacar monyet telah ditetapkan sebagai darurat global oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Penyakit ini dilaporkan sudah menjadi wabah di beberapa negara. Menurut laman WHO, dalam beberapa waktu terakhir, rasio kasus kematian sekitar 3 hingga 6 persen.
Cacar monyet bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat dengan cairan tubuh, droplet pernapasan, dan benda yang terkontaminasi, seperti seprai kasur. Baru-baru ini, dilaporkan bahwa cacar monyet diduga bisa menyebar melalui air susu ibu (ASI).
Cacar monyet bisa menular melalui plasenta
Melalui acara “Press Conference: Perkembangan Kasus Cacar Monyet (Monkeypox) di Indonesia” yang disiarkan secara langsungdi Youtube Kementrian Kesehatan RI, dilaporkan bahwa virus cacar monyet bisa memengaruhi ibu hamil dan anak melalui plasenta maupun kontak erat dengan ibu.
Oleh sebab itu, penularan pada anak bisa terjadi pada janin dan anak yang baru lahir. Dokter Robert Sinto, Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, menyebutkan bahwa ada laporan kasus kematian janin akibat virus ini.
Penularan virus cacar monyet melalui ASI
Melanjutkan penjelasan terkait dampak virus cacar monyet pada ibu hamil, dr. Robert mengatakan bahwa secara hipotesis virus ini bisa menyebar melalui ASI. Ini dianggap bisa terjadi karena virus ini menyebar melalui cairan tubuh dan aliran darah.
Akan tetapi, penyebaran melalui ASI masih belum bisa dipastikan dan belum bisa dikategorikan. Penelitian lebih lanjut masih dilakukan untuk memahami proses penularan virus cacar monyet.
Pencegahan untuk ibu hamil
Walaupun penyebaran lewat ASI masih belum bisa dipastikan, dr. Robert menuturkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan agar ibu yang terkena cacar monyet untuk tidak memberikan ASI kepada anaknya sampai ada kejelasan terkait penyebaran virus cacar monyet melalui ASI.
Virus Cacar Monyet Diduga, ASI perah juga tidak disarankan untuk diberikan kepada bayi untuk mencegah risiko penularan.
Walaupun sampai saat ini virus cacar monyet tidak ditemukan di Indonesia, pencegahan tetap penting untuk dilakukan. Pencegahan virus cacar monyet bisa dilakukan dengan dengan disiplin protokol kesehatan serta menghindari kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi cacar monyet.