Bos Huawei Bertekad Lawan Ekstradisi AS
ARTIKEL UNIK

Bos Huawei Bertekad Lawan Ekstradisi AS

LEGENDAQQ LOUNGE – Bos Huawei Bertekad Lawan Ekstradisi AS Bos Huawei, Meng Wanzhou, yang sempat ditangkap otoritas Kanada mulai menjalani sidang ekstradisi yang menjeratnya. Meng bertekad untuk melawan permohonan ekstradisi Amerika Serikat (AS) terkait kasus pelanggaran sanksi-sanksi Iran.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (9/5/2019), Meng (47) yang menjabat Chief Financial Officer (CFO) Huawei Technologies Co. Ltd ini telah dijerat dakwaan penipuan terkait pelanggaran sanksi-sanksi Iran dan dakwaan berbohong soal transaksi dengan Iran tersebut kepada bank-bank di AS.

Bos Huawei Bertekad Lawan Ekstradisi AS

Meng hadir di pengadilan Vancouver pada Rabu (8/5) waktu setempat untuk menetapkan kerangka waktu bagi rangkaian persidangan ekstradisi yang bisa memakan waktu bertahun-tahun ini.

“Kasus kriminal terhadap Meng didasarkan pada tuduhan-tuduhan yang jelas tidak benar,” sebut juru bicara Meng, Benjamin Howes, kepada wartawan setempat.

Ditegaskan Howes bahwa Meng akan mengajukan ‘penangguhan’ terhadap permohonan ekstradisi AS itu. Meng, sebut Howes, menduga ‘faktor-faktor politik’ ada di balik penangkapannya dan hak-haknya telah dilanggar.

Kehadiran Meng dalam sidang awalnya dijadwalkan hanya singkat, namun pengacaranya menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempertegas penolakan terhadap penangkapan Meng di Vancouver

Pada Desember 2018 Pengacara Meng mengatakan dalam sidang bahwa kliennya telah ditahan, diperiksa dan diinterogasi di bandara secara tidak sah.

Bahkan penangkapan Meng terkesan ditunda-tunda dengan dalih pemeriksaan imigrasi rutin di bandara.

Donald Trump

Dalam persidangan, pengacara Meng menyebut komentar-komentar Presiden AS Donald Trump menjadi bukti bahwa kasus Meng memiliki motif politik, yang ‘mengintimidasi dan mengikis aturan hukum’.

Diketahui bahwa usai Meng ditangkap di Kanada, Trump menyatakan bahwa dirinya akan mengintervensi dalam kasus Meng di AS

jika itu bisa membantu menyepakati kesepakatan perdagangan dengan China.

Pihak pengacara juga membantah tuduhan bahwa Meng menyesatkan bank-bank AS soal kesepakatan bisnis Huawei dengan sebuah perusahaan di Iran bernama Skycom.

Otoritas AS menyebut tindakan Meng itu berisiko menempatkan bank-bank AS dalam pelanggaran sanksi-sanksi yang ditetapkan AS untuk Iran.

Ditegaskan pengacara Meng bahwa pihak bank-bank di AS memahami hubungan antara Huawei dengan Skycom.

Sebelumnya telah disebutkan Huawei bahwa Skycom merupakan mitra bisnis lokal di Iran.

Namun AS bersikeras menganggap Skycom sebagai anak perusahaan tidak resmi yang dipakai Huawei untuk menyembunyikan bisnisnya di Iran.

Adanya tawar-menawar soal diungkapkannya bukti-bukti berpotensi memperpanjang jalannya persidangan.

Jaksa dalam kasus ini mengindikasikan ingin mempercepat pelaksanaan sidang ekstradisi ini.

Jadwal sidang selanjutnya ditetapkan pada 23 September mendatang.

Namun agenda resmi pembahasan materi sidang ekstradisi diperkirakan baru akan dimulai pada Januari tahun depan.

BACA JUGA : Pakai IPhone Dianggap Tindakan Memalukan

Berstatus Tahanan

Dalam kasus ini, Meng telah dibebaskan dengan jaminan CAN$ 10 juta dan kini berstatus tahanan rumah di Vancouver di mana dia memiliki dua kediaman. Selain menjadi tahanan rumah,

Meng juga diwajibkan memakai gelang kaki elektronik serta menyerahkan paspornya.

Meng telah mengajukan gugatan terhadap pemerintahan Kanada, atas tuduhan memenjarakannya secara sewenang-wenang dan melanggar hak-haknya.

Diketahui bahwa otoritas Kanada bertindak mewakili AS saat menangkap Meng pada Desember lalu.

Secara terpisah, pihak Huawei menghadapi dakwaan tersendiri dari otoritas AS, yakni dituduh mencuri teknologi AS. Tidak hanya itu,

Huawei dalam beberapa bulan terakhir juga menghadapi kampanye hitam AS yang khawatir Huawei dijadikan sarana spionase oleh pemerintah China

SUMBER : LEGENDA QQ POKER ONLINE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *