Cerita Fantastis dari Seorang Bandar Judi
ARTIKEL UNIK

Cerita Fantastis dari Seorang Bandar Judi

LEGENDAQQ LOUNGE – Cerita Fantastis dari Seorang Bandar Judi Aaron Sorkin adalah salah satu penulis skrip terbaik yang dimiliki Amerika Serikat. Karya-karyanya menghasilkan drama teater, film-film dan serial tv yang cemerlang.

‘A Few Good Men’, ‘The American President’, ‘Moneyball’, ‘Steve Jobs’ dan ‘The Social Network’ menjadi bukti kejeniusannya.

Cerita Fantastis dari Seorang Bandar Judi


Cerita Fantastis dari Seorang Bandar Judi ‘Sports Night’, ‘Studio 60 on the Sunset Strip’, ‘The Newsroom’ dan terutama ‘The Westwing’ menjadi warisan yang berharga.

Sampai saat ini, skrip-skirp Sorkin sudah memenangkan Oscar, Golden Globe, BAFTA, Emmy, Critics Choice dan Writer Guilds of America Awards.

Ketika Aaron Sorkin mengumumkan bahwa Molly’s Game menjadi debutnya sebagai sutradara, sudah pasti film ini menjadi menarik untuk disimak. Dan hasil akhirnya memang benar.

Molly’s Game adalah sebuah drama yang menggelegar dengan penampilan fenomenal dari Jessica Chastain.

Diadaptasi dari kisah nyata, ‘Molly’s Game’ menceritakan sepak terjang seorang perempuan bernama Molly Bloom (Jessica Chastain) sebagai seorang bandar judi.

Molly adalah sosok perempuan yang pantang menyerah dengan ambisi sebesar Everest.

Atas dorongan ayahnya, ia berusaha keras untuk menjadi atlet ski kelas Olimpiade.

Saat mimpinya hancur, Molly tidak langsung patah arang. Ia memilih untuk pergi ke LA dan membangun istananya dari nol.

Ia bahkan tidak peduli kalau harus menjadi pelayan di sebuah klub dulu demi bertahan hidup.

Selain tegar, Molly adalah gadis yang cerdas dan pandai beradaptasi. Ia tahu bagaimana cara menghadapi para tamu di klab.

Kepintarannya membawanya ke Dean Keith (Jeremy Strong), seorang real estate developer yang menjalankan usaha poker underground.

Molly tadinya hanya sekretaris biasa sampai akhirnya Dean meminta Molly mengurusi usaha pokernya. Molly pun menurut.

Molly juga seseorang yang selalu ingin tahu. Ia tak pernah tahu tentang permainan poker.

BACA JUGA : Wanita Resign Demi Jadi Pemain Poker

Cerita Fantastis dari Seorang Bandar Judi

Tapi karena Dean, ia belajar poker. Ia belajar istilah-istilah yang dipakai dalam poker.

Ia memperhatikan dengan seksama obrolan para pemain poker. Ia mempelajari gerak-gerik para pemain poker. Dan terakhir,

salah satu hal yang membuat Molly menjadi sosok yang mengagumkan adalah kemampuannya untuk mengkalkulasi setiap gerakan lawannya.

Ketika Dean memutuskan untuk memecat Molly, Molly tidak gentar.

Dia sudah tahu apa yang ia lakukan: mengambil alih permainan poker yang dibuat Dean dan menjadi bandar poker.

Seperti halnya biopik yang ditulis oleh Sorkin -terutama ‘The Social Network’ dan ‘Steve Jobs’- ‘Molly’s Game’ adalah sebuah gemuruh yang begitu memabukkan.

Kegemaran Sorkin untuk mengacak setting waktu secara tidak linear membuat intensitas dramanya semakin menukik di setiap tikungannya. Hal ini juga terjadi dengan ‘Molly’s Game’.

Idris Elba

Dibuka dengan adegan pembuka yang fantastis, Sorkin mengajak kita bolak balik antara sekuens masa kini-Molly konsultasi dengan pengacaranya, Charlie Jaffey (Idris Elba)-dan adegan-adegan flashback.

Melalui cara ini, penonton bisa menyaksikan sosok Molly Bloom terurai secara perlahan.

Seperti halnya skrip-skrip Sorkin yang lain, ‘Molly’s Game’ mengharuskan Sorkin untuk mendapatkan aktor terbaik yang bisa menghafalkan dialog-dialognya yang panjang dan penuh dengan intensitas.

Sebagai seorang sutradara debutan, Sorkin beruntung bisa mendapatkan Jessica Chastain dan Idris Elba sebagai kendaraannya.

Keduanya mempunyai chemistry yang asyik dan perdebatan mereka adalah salah satu alasan kenapa Molly’s Game layak untuk disaksikan di layar lebar.

Idris Elba tampil cukup dan berkharisma sebagai pengacara yang baik hati dan ayah yang over-protective. Tapi tentu saja, sesuai judulnya, ‘Molly’s Game’ adalah milik Jessica Chastain.

Zero Dark Thirty

Setelah menjadi idola banyak orang melalui ‘Zero Dark Thirty’, Chastain sering mendapatkan peran perempuan tangguh seperti yang ia pertontonkan

Dalam ‘A Most Violent Year’, ‘The Martian’, ‘Crimson Peak’ dan ‘The Huntsman: Winter’s War’.

Tahun lalu, ia juga memerankan peran yang mirip melalui Miss Sloane.

Meskipun secara emosi karakter Elizabeth Sloane jauh lebih kaya, Chastain tetap memikat sebagai Molly Bloom.

Ia berhasil men-deliver dialog-dialog Sorkin tanpa cacat dan kemampuannya untuk menunjukkan lebih dari satu emosi dalam satu ekspresi .

Sebagai sutradara debutan, visual yang dipersembahkan Sorkin memang tidak sesinematik apa yang dilakukan Fincher terhadap The Social Network.

Editing Molly’s Game cukup mulus meskipun Sorkin belum menemukan ritme yang pas untuk babak ketiga.

Tapi meskipun begitu, dengan ‘Molly’s Game’ Sorkin akhirnya bisa membuktikan bahwa dia bisa membuat karakter perempuan yang tiga dimensi.

‘Molly’s Game’ juga akhirnya menjadi pembuktian bahwa sebagai seorang sutradara, Sorkin seenerjik karakter-karakternya.

SUMBER : LEGENDA QQ POKER ONLINE

#POKERONLINE #LEGENDAQQ #SITUSJUDIONLINE #POKERINDONESIA #ADUQONLINE #BANDARQ #CAPSASUSUN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *