LEGENDA QQ POKER ONLINE — Keracunan akibat makan ikan buntal terjadi lagi. Kali ini, merenggut nyawa empat warga lokal di Desa Hoder, Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, sembilan orang lainnya yang ikut mengonsumsi ikan tersebut juga mengalami gejala serupa, namun tengah menjalani perawatan di IGD RSUD TC Hillers Maumere.
Ada sekitar 13 orang yang sedang berkumpul di salah satu rumah warga. Mereka minum alkohol sambil mengonsumsi ikan buntal goreng. Tak berselang lama, tubuh mereka pun bereaksi.
Hampir semuanya mengalami gejala yang sama; seperti mual, muntah, dan pusing. Nahasnya, empat korban tak dapat diselamatkan dan berakhir meninggal dunia, tepat ketika tiba di rumah sakit.
Kasus keracunan makanan karena hidangan ini memang bukan yang pertama. Seorang bocah perempuan di Bali juga meninggal dunia diduga karena mengonsumsi kerupuk ikan buntal. Pasutri di Banyuwangi, juga ditemukan tewas usai makan kerupuk berbahan ikan beracun tersebut.
Berbicara bahaya mengonsumsi ikan buntal, memang sudah sejak lama ikan satu ini dikenal sebagai salah satu makanan dengan racun mematikan yang disebut tetrodoksin.
Hal ini rupanya juga disetujui oleh beberapa juru masak asal Jepang. Di negara itu, ikan buntal lebih sering disebut fugu, mereka banyak bermunculan saat musim panas. Menurutnya, ikan buntal memiliki kadar racun tertinggi saat memasuki musim panas.
Penyajian ikan buntal tidak boleh sembarangan
Maka dari itu, tak sembarang orang bisa menyajikan hidangan olahan fugu. Di Negara Sakura, mereka yang menyajikan ikan buntal bahkan harus sudah mengantongi sertifikat khusus. Ada prosedur penyiapan khusus agar racun dalam ikan tidak berbahaya bila masuk ke tubuh.Mengutip Food and Wine, salah seorang juru masak profesional di Jepang, Wakisaka Nobuyuki, menegaskan kalau bagian hati ikan adalah sumber racun paling mematikan. Orang-orang kerap menggoreng ikan fugu dengan cara yang salah, sehingga berpotensi meningkatkan risiko kematian.
Bukan hanya bagian hatinya saja, lebih lanjut Chef Wakisaka mengungkapkan bahwa ada organ tubuh lainnya yang juga tak kalah berisiko. Seperti indung telur ikan, otak, mata, serta usus. Kalau bagian terlarang tersebut termakan, maka kemungkinan besar gejala pertama yang akan dirasakan adalah kelumpuhan saraf.
Oleh karenanya, hampir semua juru masak di Negeri Sakura, harus memiliki lisensi khusus untuk bisa menyajikan ikan fugu atau buntal. Setidaknya, mereka perlu menjalani ujian tertulis serta praktik agar paham akan cara pengolahan ikan fugu yang aman dikonsumsi.Selain itu, keracunan dapat pula dipicu karena rasa penasaran akan mencicipi makanan ekstrem tersebut. Kejadian serupa pun ikut dialami oleh beberapa turis di Tsuruoka, Jepang. Di sebut mereka tengah mengonsumsi bagian testis tersebut. Setelah merasa kenyang, efek samping seperti sesak napas pun langsung timbul. Seluruh turis langsung dilarikan ke rumah sakit setempat.
Menurut Takanori Kurokawa, bagian testis biasanya tidak boleh dikonsumsi. “Di Osaka atau Tokyo sendiri, testis ikan tak lazim dikonsumsi. Meski memang rasanya enak dan gurih. Tetapi, saya tidak merekomendasikannya sama sekali. Lantaran bagian ini seharusnya tidak bisa dimakan begitu saja,” jelasnya, dikutip dari The Guardian.
Hampir semua kematian terjadi dikarenakan orang-orang tak terampil dalam menyajikan makanan berbahaya ini. Lantaran terbawa penasaran, mereka pun nekat mencobanya langsung di dapur rumah. Meski begitu, tetap saja, Kurokawa menekankan kalau lisensi khusus itu penting. Jadi, jangan pernah coba-coba menghidangkan ikan buntal, bila tak tahu cara mengolahnya, ya.