Uncategorized

Rambut Rontok, Benarkah COVID-19 Menjadi Penyebabnya?

ilustrasi rambut rontok

LEGENDA QQ POKER ONLINE — Saat ini kita tengah berada di tengah pandemi COVID-19 yang belum tahu kapan akan berakhir. Seseorang yang terpapar virus ini bisa mengalami berbagai gejala.

Tak hanya pada tubuh dan organ, COVID-19 dikabarkan juga menyebabkan rambut rontok.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), AS, mencatat bahwa kerontokan rambut berpotensi menjadi efek jangka panjang dari COVID-19. Namun hal ini masih perlu didalami lebih lanjut.

Pada November 2020, sebuah studi dari National Library of Medicine AS menyelidiki gejala awal COVID-19 pada 63 peserta. Pada 58 peserta yang sudah dianalisa, 14 orang mengalami kerontokan rambut.

Dalam penelitian tersebut, diketahui bahwa kerontokan rambut terjadi dalam kurun waktu 58 hari atau sekitar 2 bulan setelah pasien mengalami tanda-tanda terpapar COVID-19.

Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan kerontokan rambut pada pasien terpapar COVID-19?Menurut laporan dari American Academy of Dermatology (AAD), rambut rontok yang dialami pasien yang terpapar virus ini terjadi karena demam.

Seperti yang sudah banyak diketahui, demam menjadi gejala umum dari COVID-19, dan setelah mengalami demam tinggi atau menjalani masa pemulihan, banyak orang akan mengalami kerontokan rambut.

Nama medis untuk kerontokan rambut yang dialami setelah sakit adalah telogen effluvium.

Kondisi ini terjadi ketika sebagian besar dari rambut kita masuk dalam fase kerontokan alami dari siklus pertumbuhan rambut.

Demam atau penyakit yang terjadi pada tubuh bisa membuat lebih banyak rambut masuk pada fase kerontokan rambut ini.

Kondisi kerontokan ini bisa terjadi selama enam sampai sembilan bulan. Namun tak perlu khawatir, rambut yang rontok bisa kembali tumbuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *