ARTIKEL KESEHATAN ARTIKEL UNIK

Tak Semua Orang Bisa Melek Usai Minum Kopi

Melek Usai Minum Kopi

www.legendaqqlounge.com‘But first coffee’, istilah ini merujuk pada secangkir kopi sebelum memulai aktivitas.

Sebagian orang memasukkan kopi sebagai ritual memulai hari, sebagian lain digunakan sebagai ‘booster’ di tengah hari agar senantiasa fokus.

Namun ternyata tidak semua orang mendapatkan efek melek atau fokus berkat minuman ini. Kenapa?

Sebelum mengurai persoalan ini, Sanam Hafeez, neuropsikolog, menjelaskan kafein pada kopi memang membuat otak lebih waspada dengan berperan sebagai stimulan sistem saraf pusat di dalam tubuh.

Namun dampaknya pada otak dan produktivitas Anda ada batasnya.

Melansir dari Mayo Clinic, asupan kafein sebanyak 400 miligram per hari terbilang aman untuk orang dewasa. Ini setara dengan 4 cangkir kopi.

Hafeez menjelaskan kafein akan meningkatkan perhatian, ketrampilan memori jangka pendek, waktu reaksi dan seberapa cepat Anda memproses informasi.

Seema Sarin, kepala kedokteran gaya hidup di EHE Health, berkata efek kopi tidak hanya meningkatkan kewaspadaan.

“Kafein juga dapat meningkatkan mood dan kognisi,” ujarnya dikutip dari Bustle.

Akan tetapi, Sarin mengingatkan asupan kafein tidak selalu menghasilkan peningkatan kewaspadaan. Kinerja kopi seperti roller coaster.

Kopi bakal membawa Anda naik, naik dan naik lalu jatuh. Pada titik tertentu, kopi berhenti bekerja.

Sebuah studi dalam Journal of Experimental Psychology mengamati 276 orang yang diberi tes kognitif.

Sebelumnya secara acak ada yang ditugaskan untuk tetap terjaga, ada yang tidur sepanjang malam.

Keesokan hari mereka diminta mengerjakan tes yang sama dan diberi kafein.

Hasilnya, kafein membantu peserta menyelesaikan masalah sederhana. Namun untuk tugas yang lebih kompleks, kopi tidak banyak membantu.

Saat kurang tidur, efek melek akibat kafein hanya membantu hal-hal yang mudah lalu efeknya cepat hilang.

Di sisi lain, perhatikan konsumsi kopi Anda. Jika melebihi 4 cangkir kopi, bukan manfaat yang

Anda peroleh tetapi efek samping antara lain, sakit kepala, insomnia, grogi, makin sering kencing, jantung berdebar dan otot gemetar (tremor).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *